Hibah Rp 48 Miliar untuk Perlindungan Gambut Kalimantan Utara

Reporter

Antara

Jumat, 12 Juni 2020 11:42 WIB

Pengunjung berjalan di atas Canopy Bridge Bukit Bangkirai di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis, 29 Agustus 2019. Lokasi wisata itu menawarkan pemandangan alam hutan hujan tropis di kawasan yang akan menjadi ibu kota negara baru. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman memberi hibah dana 3 juta euro (setara lebih dari Rp 48 miliar) untuk perlindungan dan pengelolaan gambut di Kalimantan Utara. Hibah tersebut tercantum dalam kesepakatan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut bersama The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.

Kesepakatan yang diteken pada Selasa 9 Juni 2020 itu dibuat untuk teknis (Implementation Agreement) Project PROPEAT guna perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Utara. Pelaksanaan project PROPEAT merupakan bagian kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman dalam Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

"Kerja sama ini memberi peluang bagi Indonesia yang leading dalam perlindungan ekosistem gambut yang berkelanjutan melakukan bagi pengalaman dan pelatihan kepada negara lain yang memiliki gambut tropis seperti Democratic Republic of Congo dan Republic of Congo," kata Sekretaris di Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 21 Juni 2020.

Indikator capaian pelaksanaan kegiatan teknis nantinya, kata Sigit, antara lain tersusunnya Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Berkelanjutan. Setidaknya dua panduan tentang pencadangan dan pemanfaatan yang disusun dari hasil penelitian yang telah ada. "Panduan tersebut terkait dengan tata guna lahan terintegrasi sehingga dapat menjadi acuan pelaksanaan di lapangan," katanya.

Indikator capaian lainnya adalah tiga pengalaman pengelolaan lahan gambut untuk kayu dan non kayu secara berkelanjutan dan integratif. Selain itu, perencanaan lima perhutanan sosial di lahan gambut di Kalimantan Utara, serta penguatan tiga institusi kehutanan seperti Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Advertising
Advertising

Sigit menerangkan, sebanyak 60 persen dari dana hibah yang diterima akan dialokasikan 60 persennya untuk kegiatan implementasi lapangan. Sisanya untuk administrasi (overhead cost). Batas waktu penyelesaian kegiatan adalah Desember 2021.

Country Director for Indonesia, ASEAN dan Timor Leste di GIZ, Martin Hansen, berharap Pelaksanaan Kerja Teknis dalam Project PROPEAT di Kalimantan Utara dapat segera dimulai. Menurutnya, gambut penting tidak hanya untuk Indonesia tapi juga bagi dunia.

Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut pada Ditjen PPKL, Budisusanti, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jerman, GIZ, serta kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Kalimantan Utara. Walaupun ada pandemi Covid-19 dan keterbatasan waktu yang tersedia, Budisusanti yakin target dan indikator dalam Project PROPEAT akan dapat dicapai.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

3 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

8 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

9 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

9 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya