Modifikasi Cuaca Klaim Turunkan Hujan Buatan 165 Juta Meter Kubik

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Juni 2020 11:53 WIB

Penerbangan saat operasi modifikasi cuaca menurunkan hujan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah Riau, Minggu 25 Mei 2020, atau hari kedua Lebaran. (BBTMC)

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca yang baru saja dilakukan di Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi diklaim telah menghasilkan lebih dari 165 juta meter kubik air hujan. Operasi untuk siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan itu dilakukan dalam dua gelombang di Riau (11 Maret-2 April dan 13-31 Mei) dan satu kali di Sumatera Selatan dan Jambi (2-14 Juni).

Operasi hujan buatan itu dianggap bukan hanya turut menjaga hotspot tetap nol, tapi mempertahankan dan bahkan menaikkan tingi muka air di lahan gambut. "Sebanyak 14 dari 17 stasiun pengukuran menunjukkan nilai TMA (tinggi muka air) itu berada di atas aman,” ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) Tri Handoko Seto menunjuk hasil operasi di Sumatera Selatan dan Jambi.

Sedang di Riau, ketinggian muka air yang dapat dipertahankan pada kondisi di atas batas bahaya -0.4 meter yaitu Rokan Hulu, Dumai ,dan Kepulauan Meranti. Sedangkan pada Kabupaten Bengkalis disebut mengalami kenaikan cukup signifikan pada akhir masa operasi TMC.

Tri Handoko Seto memaparkan itu dalam webinar bertajuk Evaluasi Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Mitigasi Karhutla dari Sudut Pandang Sains Atmosfer dan Nilai Manfaatnya. Keterangan tertulis dari hasil webinar yang diselenggarakan Rabu 17 Juni 2020 itu diterima Tempo.co pada hari yang sama.

Dalam webinar itu, Seto menekankan kemampuan setiap operasi TMC menghasilkan hingga jutaan meter kubik air hujan per hari. Karenanya dia berharap adanya penugasan yang bersifat nasional dan pelaksanaan yang independen untuk teknologi modifikasi cuaca. "Operasi berkelanjutan yang didukung oleh anggaran, peralatan termasuk pesawat serta dan sumber daya manusia, baik perekayasa, peneliti, dan litkayasa,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Seto menambahkan, kontrol terhadap kandungan air lahan gambut harus selalu terkendali melalui sistem informasi, penyebaran sensor IoT, dan integrasi big data lahan gambut. “Keterpaduan kegiatan monitoring kandungan air lahan gambu tersebut, pembangunan bendung-bendung di area gambut, serta pengisian/pembasahan air di lahan gambut baik melalui cara-cara manual seperti dengan pompa maupun cara modifikasi cuaca harus dilakukan secara sistemik,” katanya.

Indroyono Soesilo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), membenarkan keterisian muka air pasca operasi hujan buatan itu. Menurutnya, selama pelaksanaan operasi di Riau, tinggi muka air lahan gambut di 60 kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) mengalami kenaikan. "Juga TMA lahan gambut di 16 wilayah HTI di Sumatera Selatan dan 5 wilayah HTI di Provinsi Jambi juga cenderung naik,” ujarnya.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza, mengungkapkan sejak pertama kali diterapkan pada 1997, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) mampu memberi satu solusi untuk mitigasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. “Saat ini bahkan diperkuat dengan keluarnya Instruksi Presiden No.3/2020 yang menyebutkan BPPT melakukan operasi modifikasi cuaca dan pengembangan teknologi pembukaan lahan tanpa bakar untuk mendukung upaya penanggulangan karhutla,” ujarnya.

Menurut Hammam Riza, keberhasilan TMC tersebut pada akhirnya akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, dia berjanji BPPT akan terus melakukan terobosan inovasi TMC dengan membangun ekosistem inovasi TMC.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

19 hari lalu

Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

23 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

34 hari lalu

Kebijakan Satu Peta Kurangi 9 Persen Tumpang Tindih Lahan, Setara 29,5 Juta Hektare

Kebijakan Satu Peta 2019-2023 mampu mengurangi 9 persen tumpang tindih lahan di Indonesia. Tahun ini diprediksi mengurangi 8,6 persen.

Baca Selengkapnya

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

35 hari lalu

BMKG Siapkan Modifikasi Cuaca untuk Jalur Mudik, Berikut Daerah yang Diprioritaskan

BMKG bersiap merekayasa cuaca di jalur mudik bila dibutuhkan. Mengamankan perjalanan 193 juta pemudik. dari cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

41 hari lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

48 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

52 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

53 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

53 hari lalu

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

Mulai besok BNPB segera gelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Jilid 2 untuk cegah bencana hidrometeorologi atau banjir di Pantura, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya