IBM: Kompleksitas Masih Menjadi Tantangan untuk Keamanan Cloud

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 18 Juni 2020 19:09 WIB

Logo IBM. Kredit: IBM

TEMPO.CO, Jakarta - IBM Security telah merilis data baru mengenai tantangan dan ancaman utama yang mempengaruhi keamanan cloud. Data menunjukkan bahwa kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan tools cloud yang baru juga dapat mempersulit tim keamanan untuk mengendalikan pemakaiannya.

“Cloud memiliki potensi besar untuk efisiensi dan inovasi bisnis, tetapi bisa juga menciptakan lingkungan 'antah berantah' lebih luas dan terdistribusi yang harus diamankan oleh perusahaan," kata Tan Wijaya, President Director, IBM Indonesia, dalam konferensi video, Kamis, 18 Juni 2020.

Menurut data survei dan analisis studi kasus IBM, masalah pengawasan keamanan dasar, termasuk tata kelola, kerentanan, dan kesalahan konfigurasi, masih menjadi faktor risiko utama yang harus diatasi perusahaan guna membantu mengamankan operasi yang semakin berbasis cloud.

Analisis studi kasus tentang insiden keamanan selama setahun terakhir pun menyoroti bagaimana penjahat siber menargetkan lingkungan cloud dengan customized malware dan ransomware.

Tan mengatakan bisnis saat ini sedang bergerak cepat dan memanfaatkan cloud untuk mengakomodasi permintaan tenaga kerja jarak jauh, terutama dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengharuskan tenaga kerja untuk bekerja dari rumah, dan akan segera memasuki fase ‘New Normal’ di mana lingkungan kerja tentunya akan berbeda dengan sebelumnya.

Advertising
Advertising

Maka, tambahnya, penting bagi perusahaan untuk memahami tantangan yang timbul oleh transisi ini guna mengelola segala risiko. Meskipun cloud banyak memungkinkan penyelenggaraan bisnis dan teknologi penting saat ini, pengadopsian ad-hoc serta manajemen sumber daya cloud juga dapat menciptakan kompleksitas bagi tim IT dan keamanan siber.

“Ketika dilakukan dengan benar, cloud memungkinkan keamanan difasilitasi sesuai skala yang dibutuhkan dan dibuat lebih mudah beradaptasi – tetapi sebelumnya, perusahaan harus menghilangkan asumsi lama dan fokus ke pendekatan keamanan baru yang dirancang khusus untuk teknologi baru ini dengan mengedepankan otomatisasi sebisa mungkin,” ujar Tan.

Menurut IDC, lebih dari sepertiga perusahaan membeli lebih dari 30 jenis layanan cloud dari 16 vendor berbeda pada 2019. Lanskap yang menyebar ini dapat menyebabkan kepemilikan keamanan yang tidak jelas di cloud, “blind spot” pada kebijakan, dan potensi IT bayangan atau Shadow IT yang dapat memunculkan kerentanan dan kesalahan konfigurasi.

Berita terkait

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

3 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

10 hari lalu

Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

Proyek Nimbus adalah proyek komputasi cloud atau awan milik pemerintah dan militer Israel yang bekerja sama dengan Google dan Amazon.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

10 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

Microsoft Gelontorkan Dana Jumbo ke Sejumlah Negara, Demi Bisnis AI Generatif Hingga Cloud

16 hari lalu

Microsoft Gelontorkan Dana Jumbo ke Sejumlah Negara, Demi Bisnis AI Generatif Hingga Cloud

Microsoft mengasup investasi jumbo ke sejumlah negara untuk pengembangan teknologi mutakhir, seperti AI generatif dan cloud.

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

37 hari lalu

Kejahatan Siber Berbasis Cloud Meningkat, Ini Aktor-aktornya dan Tindakan yang Mereka Lakukan

Pelaku kejahatan siber sudah mulai mengeksploitasi kelemahan fitur-fitur di cloud.

Baca Selengkapnya

Deretan Polemik Sirekap, Pengakuan KPU Kerja Sama dengan Alibaba Cloud hingga Kejanggalan Server

42 hari lalu

Deretan Polemik Sirekap, Pengakuan KPU Kerja Sama dengan Alibaba Cloud hingga Kejanggalan Server

KPU mengakui pengadaan dan kontrak komputasi awan atau cloud untuk Sirekap yang digunakan selama Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

59 hari lalu

Kejahatan Siber: Kecepatan Serangan Semakin Mengkhawatirkan, Gangguan Cloud Melonjak

Dicatat, pelaku kejahatan siber hanya butuh 31 detik untuk menempatkan alat initial discovery, setelah akses awal diperoleh.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Singtel Rilis Orchestration Platform 5G dan Edge Cloud

26 Februari 2024

Telkomsel dan Singtel Rilis Orchestration Platform 5G dan Edge Cloud

Singtel Paragon akan bergabung dengan produk Telkomsel Enterprise, menyediakan solusi konektivitas yang komprehensif untuk pelanggan korporat dan industri. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen Telkomsel dalam memajukan Indonesia melalui solusi teknologi terkini yang mendukung percepatan revolusi industri 4.0.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya