Begini Abu Gunung Merapi Mengganggu Candi Borobudur

Reporter

Antara

Senin, 22 Juni 2020 19:42 WIB

Petugas Balai Konservasi membersihkan bangunan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Merapi pada Senin 22 Juni 2020. (ANTARA/Heru Suyitno)

TEMPO.CO, Magelang - Petugas Balai Konservasi membersihkan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dari abu sepanjang Senin 22 Juni 2020. Abu berasal dari letusan Gunung Merapi sehari sebelumnya.

Ketua Seksi Konservasi Balai Konservasi Borobudur Yudi Suharsono mengatakan sekitar 40 petugas balai konservasi dikerahkan untuk membersihkan lapisan abu vulkanik yang menempel di Candi Borobudur. Mereka mendapat bantuan dari anggota Komando Rayon Militer dan Kepolisian Sektor setempat.

Menurut Yudi, hujan abu akibat letusan Gunung Merapi menimbulkan lapisan abu sekitar satu milimeter pada bangunan candi. Lapisan itu tipis tapi menjadi lebih sulit karena pada Minggu malam sempat turun hujan.

"Kebetulan semalam terjadi hujan yang tidak begitu deras sehingga abunya lengket sehingga harus lebih teliti dalam membersihkannya," katanya sambil menambahkan, "Kalau masih kering enak membersihkannya atau hujan deras sekalian biasa langsung bersih."

Yudi menjelaskan, petugas balai konservasi menggunakan dua metode untuk membersihkan debu atau abu vulkanik itu. Pertama, menggunakan sikat atau alat isap untuk membersihkan abu yang menempel pada bagian-bagian candi yang sulit dijangkau, seperti stupa.

Kedua, menyemprotkan air ke bangunan candi. Menurut Yudi, abu vulkanik tingkat keasamannya cukup tinggi sehingga kalau dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan pelapukan pada batu candi.

"Maka dampak hujan abu Merapi kemarin harus cepat kami tangani dengan semaksimal mungkin dan diharapkan dalam pekan ini sudah bisa selesai semua pembersihannya," katanya.

Yudi mengatakan bahwa tim laboratorium analisis juga diturunkan untuk mengambil sampel abu dan meneliti kandungan bahan kimianya.

Erupsi Gunung Merapi pada Minggu pukul 09.13 WIB menciptakan kolom abu setinggi sekitar 6.000 meter. Kolom abu itu teramati kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat sedang erupsinya terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 5 menit 28 detik. Sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak hujan abu, antara lain Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Borobudur.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

3 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

3 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

5 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

5 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

8 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

12 hari lalu

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

12 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Abu Vulkanik Gunung Ruang Berdampak Hingga Kalimantan dan Maluku, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

15 hari lalu

Abu Vulkanik Gunung Ruang Berdampak Hingga Kalimantan dan Maluku, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

BMKG mengantisipasi perkembangan sebaran abu vulkanik Gunung Ruang dengan pemantauan berdasarkan citra satelit, pemodelan, dan pengamatan langsung.

Baca Selengkapnya