Singapura Tak Rekomendasi Dexamethasone untuk Covid-19, Kenapa?

Reporter

Terjemahan

Selasa, 23 Juni 2020 05:00 WIB

Pedagang Pasar Pramuka, Jakarta, memperlihatkan kemasan obat Dexamethasone, Kamis 18 Juni 2020. Obat steroid yang juga dikenal sebagai obat dewa ini teruji di Inggris mampu mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 dengan gejala yang parah. (ANTARA/Andi Firdaus).

TEMPO.CO, Jakarta - Golongan obat steroid tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien Covid-19 di Singapura. Otoritas kesehatan di negara itu bergeming sekalipun berita dari Oxford University, Inggris, mengabarkan steroid dexamethasone menjadi obat pertama yang terbukti mampu mengurangi risiko kematian pasien pandemi penyakit itu dengan gejala yang parah.

Direktur Klinis di Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura, Shawn Vasoo, menyatakan itu saat menjawab pertanyaan Channel News Asia. Pertanyaan menekankan kepada temuan di Inggris yang dianggap 'terobosan besar' karena dexamethasone, yang biasa digunakan untuk mengobati alergi dan aneka peradangan, adalah obat yang murah.

“Studi-studi yang sudah melaporkan temuan manfaat dalam pengobatan Covid-19 dilakukan tidak secara acak dan dibantu perawatan lainnnya,” kata Vasoo dalam artikel diterbitkan CNA, Senin 22 Juni 2020

Vasoo juga menerangkan, steroid telah lama diketahui bisa menimbulkan efek samping berbahaya seperti superinfeksi bakteri atau jamur. Ini seperti yang pernah didapati dari wabah SARS-penyakit yang juga disebabkan virus corona--pada 2003 lalu.

“Steroid juga akan menunda pembersihan virus dan ini biasanya diminta dihindari kecuali ada alasan lain untuk tetap menggunakannya seperti asma yang parah, penyakit paru obstruktif kronis, dan sesak napas pada pasien Covid-19,” kata Vasoo. Tapi, dia menambahkan, beberapa pasien Covid-19 di Singapura juga diizinkan menerima pengobatan dengan steroid karena indikasi seperti tekanan darah rendah atau adanya peradangan.

Vasoo mengatakan kalau sampai saat ini, data awal yang dibagikan para peneliti di Inggris, steroid tidak ditunjukkan memiliki peran menguntungkan yang spesifik dalam memerangi infeksi Covid-19. “Bukti-bukti yang ada boleh dibilang belum saling menguatkan,” katanya.

Ketika steroid mungkin berperan dalam beberapa pasien Covid-19 dengan gejala yang parah, seperti yang sudah harus dibantu ventilator, para dokter di Singapura, kata Vasoo, masih menunggu data yang lebih detil untuk ikut merekomendasikan pengobatannya.

Advertising
Advertising

“Dexamethasone adalah obat yang sudah digunakan luas, murah dan mudah. Akan ada diskusi lebih jauh tentang bagaimana temuan ini bisa mempengaruhi dan mengubah pendekatan terapi saat ini,” kata dia.

Sejauh ini otoritas kesehatan Singapura baru mengizinkan penggunaan antivirus remdesivir sebagai obat darurat untuk Covid-19. Izin per Rabu 10 Juni 2020 iu pun hanya diberikan untuk pasien dewasa dengan gejala parah. Syaratnya, si pasien memiliki kadar oksigen darah rendah, yang memerlukan oksigen tambahan atau alat bantu pernapasan intensif.

Remdesivir merupakan obat pertama yang dianggap terbukti efektif melawan virus corona pada uji klinis. Sebelum Singapura, negara seperti Korea Selatan, Jepang, India, serta Amerika Serikat telah lebih dulu memberikan lampu hijau untuk penggunaan obat tersebut secara darurat.

CHANNELNEWSASIA

Berita terkait

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

1 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

3 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya