Survei, Pandemi dan Lockdown Dorong Sebagian Warga Investasi 5G

Rabu, 24 Juni 2020 06:00 WIB

Anak mengintip dari jendela saat di rumah saja. Unsplash.com/Sharon Mccutcheon

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi penyakit virus corona 2019 meningkatkan ketergantungan konektivitas masyarakat terhadap internet dan permintaan jaringan 5G. Jumlah pelanggan 5G di seluruh dunia diperkirakan meroket mencapai 190 juta pada akhir tahun ini dan 2,8 miliar pada akhir 2025.

Kecenderungan itu tertangkap dalam laporan mobilitas yang diterbitkan perusahaan teknologi jaringan Ericsson bulan ini. Dasarnya adalah orang-orang di seluruh dunia telah mengubah kehidupan sehari-hari mereka akibat pandemi Covid-19 di mana terjadi perpindahan tempat kerja dan proses belajar ke rumah.

Laporan juga menyajikan ulasan tentang peran jaringan dan infrastruktur digital dalam mendukung keberlangsungan kegiatan masyarakat, serta membantu keluarga tetap terhubung, selama masa pandemi Covid-19.

"Itu menunjukkan pertumbuhan data traffic dari bisnis ke perumahan bergeser dengan cepat, dan ini semakin menunjukkan pentingnya konektivitas," kata Country Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper, dalam video konferensi pada Selasa, 23 Juni 2020.

Di wilayah Asia Tenggara dan Oseania, dia memperkirakan, permintaan terhadap jaringan 5G akan mencakup 21 persen pelanggan seluler pada 2025. Di beberapa negara penambahan jumlah pelanggan 5G di beberapa negara mungkin melambat akibat pandemi, tapi tidak dengan kawasan seperti Asia Tenggara itu.

Advertising
Advertising

“Hal ini mendorong Ericsson meningkatkan perkiraan pertumbuhan jumlah pelanggan 5G secara global hingga akhir 2020,” kata Soper.

Namun, Soper menambahkan, keberhasilan 5G tidak hanya diukur dari jumlah pelanggan yang tinggi. Menurutnya, dampak dari teknologi ini akhirnya dinilai dari manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha.

“5G adalah platform untuk inovasi karena teknologi ini akan merumuskan ulang cara orang berinteraksi, cara melakukan kegiatan sehari-hari, serta cara bisnis bekerja,” katanya menuturkan.

Perubahan perilaku akibat aturan penguncian wilayah atau lockdown menyebabkan berbagai perubahan terukur, baik pada jaringan kabel maupun seluler. Pangsa terbesar dari peningkatan lalu lintas data berasal dari jaringan kabel di wilayah perumahan, yang tumbuh 20-100 persen.

Menurut penelitian yang dilakukan Ericsson Concumer Lab, 83 persen responden dari 11 negara menyatakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) membantu mereka menjalani masa lockdown. “Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penerapan dan penggunaan berbagai layanan ICT, seperti, aplikasi e-learning dan kesehatan, yang bisa membantu masyarakat menyesuaikan diri yang didukung oleh konektivitas,” kata dia.

Ke depan, 57 persen responden menyatakan akan menabung demi keamanan keuangan mereka, sementara sepertiga lainnya berencana berinvestasi pada 5G dan jaringan broadband yang ditingkatkan di rumah mereka. “Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan gelombang kedua Covid-19,” kata Soper.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

5 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya