Google for Startups Accelerator Dibuka, Ini Kriteria yang Dicari

Jumat, 26 Juni 2020 14:10 WIB

Logo Google di kantor Google untuk Asia Pasifik di Singapura, 13 Desember 2019. TEMPO | Gangsar Parikesit

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Google mengumumkan pembukaan pendaftaran untuk Google for Startups Accelerator: Southeast Asia. Program akselerator online tiga bulan itu terbuka bagi startup teknologi yang dianggap berpotensi besar di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, plus Pakistan.

Tahun ini Google khusus mencari startup dengan tujuan memecahkan tantangan yang sedang dihadapi. Mulai dari solusi baru di bidang perawatan kesehatan, pendidikan, keuangan, atau logistik di tengah pandemi Covid-19.

"Yang menggunakan Artificial Intelligent, machine learning, atau analisis data secara efektif, atau teknologi untuk membuat dunia menjadi lebih inklusif bagi orang lanjut usia atau penyandang disabilitas," bunyi keterangan tertulis Google, Kamis 25 Juni 2020.

Ekosistem startup di Asia Tenggara dinilai selama ini banyak melahirkan kreativitas dan inovasi. Wilayah itu kaya dengan sejarah para pengusaha lokal yang pandai menemukan solusi dan sering kali berhasil menumbuhkan ide lokal mereka menjadi perusahaan global.

Startup adalah kandidat ideal untuk menjadi pengembang solusi bagi tantangan unik yang sedang dihadapi, dan berkomitmen untuk mendukungnya. Program yang sebelumnya bernama Google Launchpad Accelerator ini melanjutkan komitmen jangka panjang untuk membantu startup memecahkan tantangan teknis yang spesifik, dengan sumber daya dan dukungan dari Google.

Sebagai bagian dari Google for Startups Accelerator, pendiri startup yang terpilih akan menjelaskan tantangan terbesar yang dihadapi, lalu akan dipasangkan dengan pakar dari Google dan industri yang relevan untuk memecahkan tantangan itu.

Startup yang terpilih akan menerima bimbingan mendalam di bidang teknis dan bisnis, serta dikenalkan dengan tim yang relevan dari Google dan jaringan partner industrinya. Selain itu, di dalam program ini juga akan ada pembahasan mendalam dan workshop yang fokus pada desain produk, akuisisi pelanggan, serta pelatihan kepemimpinan bagi para pendiri startup.

Pendaftaran dibuka sampai dengan 19 Juli 2020 bagi startup di Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina) dan Pakistan. "Kami tahu bahwa keberhasilan startup akan juga membawa keberhasilan bagi komunitas dan ekonomi kita," kata Google.

Google juga mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan generasi baru pelopor dan inovator yang akan membantu menentukan masa depan pemulihan ekonomi. Serta membangun kerja sama jangka panjang yang lebih erat di Asia Tenggara dan seluruh dunia.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

7 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya