Sebut Serangan Siber di Fasilitas Nuklir, Iran: Kami akan Balas
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 4 Juli 2020 12:40 WIB
TEMPO.CO, Dubai - Iran menyatakan akan membalas negara manapun yang melancarkan serangan siber terhadap sistem di fasilitas nuklir Natanz. Serangan atau sabotase siber itu disebut berada di balik kebakaran yang terjadi pada Kamis 2 Juli 2020.
"Merespons serangan siber adalah bagian dari wewenang pertahanan negara. Jika terbukti bahwa negara ini menjadi target serangan siber, maka kami akan membalas," ujar Kepala Badan Pertahanan Sipil Iran, Gholamreza Jalali.
Pada hari yang sama, kantor berita IRNA menyatakan kemungkinan sabotase dilakukan oleh musuh-musuh negara. Pemerintah Iran disebutkan kalau selama ini telah mencoba untuk mencegah krisis dan mencoba formasi untuk keadaan tak terduga. "Namun dengan aksi melewati garis batas Republik Islam Iran yang dilakukan oleh negara-negara musuh, khususnya rezim Zionis dan AS, berarti strategi itu harus diperbaiki," tulis IRNA.
Badan keamanan Iran menyebut pada Jumat, 3 Juli 2020, bahwa penyebab kebakaran di Natanz telah diketahui, namun akan diumumkan menunggu saat yang tepat, "karena pertimbangan keamanan". Situs pengayaan uranium Natanz, yang kebanyakan lokasinya berada di bawah tanah, adalah satu dari beberapa fasilitas nuklir Iran yang dipantau oleh pengawas dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di bawah naungan PBB.
Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) telah memastikan kebakaran tidak menyebabkan kerusakan dan fasilitas yang dibangun seluas 100 ribu meter persegi itu beroperasi seperti biasa. "Insiden itu terjadi di area terbuka. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan," kata juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Sumber: Reuters