Dua Gempa dari Selatan Jawa Siang Ini, Simak Penjelasan BMKG

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Juli 2020 13:27 WIB

Ilustrasi gempa bumi

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa kembali terjadi hari ini, Selasa 7 Juli 2020. Setelah pagi di Donggala, Sulawesi Tengah, dan Laut Jawa di sebelah barat laut Jepara, Jawa Tengah, gempa kembali dirasakan pada siang ini. Gempa disebut bersumber dari selatan Jawa, masing-masing di darat, 18 kilometer barat daya Rangkasbitung, Banten, dan di laut, 234 kilometer sebelah barat daya Pangandaran, Jawa Barat.

Berdasarkan data dari situs web dan akun media sosial Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Gempa Rangkasbitung yang terjadi pertama yakni pada pukul 11.44.14 WIB. BMKG merekamnya berkekuatan 5,4 Magnitudo--diperbarui menjadi 5,1 M--dengan sumbernya di darat dengan kedalaman 82 kilometer.

Sedang gempa Pangandaran sekuat 5,0 M berasal dari laut dengan kedalaman 10 kilometer terekam terjadi pada pukul 12.17.52 WIB. Untuk kedua gempa itu, BMKG sama mengabarkan tidak ada potensi tsunami.

Sebelumnya, atas peristiwa gempa Jepara sekuat 6,1 M yang bersumber di Laut Jawa, di sisi utara, BMKG telah menjelaskan penyebabnya adalah adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Jawa. Gempa muncul ketika bagian lempeng Indo-Australia yang sudah menunjam dan menukik di bawah Laut Jawa dan menggantung tiba-tiba putus karena tarikan gaya gravitasi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan Gempa Laut Jawa ini memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault) akibat tarikan lempeng ke bawah," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulisnya.

Advertising
Advertising

Sedang gempa darat di Rangkasbitung juga disebutkan karena deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Menurut Daryono dalam keterangan terbarunya, guncangan Gempa Rangkasbitung ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek sedimen atau tanah lunak di Jakarta. “Sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan,” ujarnya.

Tentang gempa dari Laut Jawa di Pangandaran, BMKG belum memberikan penjelasan namun pernah menyatakan merekam peningkatan aktivitasnya belakangan ini. Wilayah yang dimaksud adalsh seluruh pesisir selatan Jawa mulai dari wilayah Banten, Sukabumi atau Jawa Barat, hingga Jawa Timur. Pernyataan itu diberikan tak lama setelah terjadi gempa Pacitan sekuat 5,0 M di Jawa Timur, pada 22 Juni 2020.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

7 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

14 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

18 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

20 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

23 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya