Beruang Madu Bermunculan di Belakang Rumah Warga, Ini Kata BKSDA

Reporter

Antara

Jumat, 10 Juli 2020 17:22 WIB

Beruang madu (Helarctos malayanus) terkena jerat babi di perkebunan sawit Desa Lubuk, Kecamatan Jeumpa, Aceh Barat Daya, Aceh, Selasa, 11 Juni 2019. Saat ini dua ekor Beruang Madu jantan dan betina tersebut berada dalam perawatan dan pengawasan petugas terkait. ANTARA/Khalis Abdya

TEMPO.CO, Sampit - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, menerima laporan dari masyarakat tentang kemunculan beruang madu di tiga lokasi berbeda. Petugas mengantisipasi potensi konflik satwa tersebut dengan masyarakat karena beruang madu (Helarctos malayanus) berstatus hewan dilindungi dan populasinya semakin terancam.

"Kami segera mengecek ke lokasi," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat 10 Juli 2020.

Kemunculan beruang di dua lokasi berbeda dilaporkan warga pada 1 Juli lalu, sedangkan satu laporan lainnya pada 7 Juli. Warga melapor karena khawatir beruang madu semakin sering muncul dan menyerang. Sejauh ini isi laporan serupa, beruang muncul dianggap merusak pohon atau tanaman dan memakan buah milik warga.

Laporan pertama tentang kemunculan beruang madu disampaikan warga bernama Munawir di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan--sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Sampit. Beruang terlihat di belakang rumah warga setempat sedang memakan tanaman buah milik warga.

Laporan kedua disampaikan Yustinus di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang berjarak perjalanan dua jam dari pusat Kota Sampit. Beruang disebutkan muncul di belakang rumahnya, merusak pohon kelapa, dan memakan buah nangka miliknya. Menurut Yustinus, kejadian telah berulang setiap masuk musim kemarau seperti sekarang. Pada tahun lalu, Yustinus juga pernah melapor.

Laporan ketiga datang dari Desa Selunuk Kecamatan Seruyan Raya Kabupaten Seruyan. Pelapornya adalah Roby, camat setempat. Beruang disebutkan merusak dan memakan pohon buah milik warga.

"Kenapa banyak laporan beruang mendekati pemukiman? Kejadian berulang tiap tahun karena musim kemarau, satwa liar biasanya masuk ke sekitar pemukiman, ladang atau kebun untuk mencari makan dan minum," kata Muriansyah menjelaskan.

Seorang warga melihat perangkap beruang madu yang dipasang di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, Selasa, 7 Juli 2020. Kredit: ANTARA FOTO/FB Anggoro

Advertising
Advertising



Muriansyah mengimbau warga Kotawaringin Timur, terutama warga yang tinggal di perumahan di pinggiran Kota Sampit yang masih banyak semak belukarnya agar tidak membuang sampah sembarangan. "Karena itu sama saja mengundang satwa liar, khususnya Beruang datang ke tempat tersebut," kata dia.

Terpisah, petugas Balai Besar KSDA Riau juga sedang menghadapi isu yang sama di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak. Mereka bahkan sudah memasang perangkap berupa kerangkeng besi.

"Beberapa hari ini dikabarkan dua ekor beruang, diduga induk dan anak, berkeliaran di pemukiman penduduk dan telah memangsa tujuh ekor ayam milik warga," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono., Selasa lalu. Di lokasi ini, Suharyono menjelaskan, telah ditemukan bekas cakaran di kandang ayam dan di pohon manggis serta sarang atau tempat tidur di belakang salah satu rumah warga.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

7 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

10 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

16 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

18 hari lalu

Libur Lebaran 2024: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata di Pekanbaru dan Sekitarnya

Pekanbaru dan sekitarnya menawarkan pengalamanbaru bagi para wisatawan libur Lebaran 2024. Antara lain Istana Siak dan Asia Farm Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

25 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

35 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya