Laporan PBB: Perdagangan Gading dan Cula Turun, Trenggiling Naik

Reporter

Antara

Sabtu, 11 Juli 2020 12:01 WIB

Petugas menunjukkan seekor Trenggiling (Paramanis javanica) yang telah di bekukan saat akan dimusnahkan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Juanda, Surabaya, 8 Juli 2015. FULLY HANDOKO

TEMPO.CO, Wina - Laporan PBB tentang pasar gelap satwa liar yang terbit Jumat, 10 Juli 2020, menyebut penjualan gading gajah ilegal di dunia turun di saat perdagangan pangolin atau trenggiling naik sepanjang empat tahun terakhir. "Laporan Kejahatan Satwa Liar Dunia (The World Wildlife Crime Report) 2020 memuat kabar baik dan kabar buruk," kata Angela Me, peneliti di Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) yang merilis laporan itu.

UNODC lewat Laporan Kejahatan Satwa Liar Dunia 2020 mengatakan bahwa perdagangan gelap gading gajah sempat naik pada 2011-2013. Volumenya menurun setelah beberapa negara, khususnya Cina, melarang penjualan gading pada 2017. Namun dalam empat tahun terakhir--UNODC terakhir kali menerbitkan laporan pada 2016--perdagangan gelap trenggiling justru meningkat.

Trenggiling termasuk salah satu mamalia yang dilindungi dan kini populasinya terancam punah. Menurut isi laporan UNODC, hewan yang hidupnya menyendiri dan biasa beraktivitas pada malam ini kerap jadi bahan obat tradisional Cina.

Bukan hanya trenggiling yang meningkat diperdagangkan secara ilegal, tapi juga batang pohon sonokeling, beberapa bagian tubuh harimau, dan belut eropa (Anguilla anguilla). Sedang bersama gading gajah, yang juga menurun, kata Me adalah cula badak.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran itu. UNODC juga dibatasi oleh definisi perdagangan gelap yang masih kabur. Namun umumnya, perdagangan dan penyelundupan satwa liar melibatkan aktivitas berburu di Afrika, yang hasilnya diselundupkan ke Asia, utamanya Cina, pasar satwa liar terbesar dunia.

Perdagangan gelap gading di Cina kemungkinan turun karena persediaan yang masih banyak dan pengaruh larangan dari pemerintah. Harga gading ilegal di Cina juga disebutkan turun separuhnya dari nilai pada 2014 dan 2018. UNODC memperkirakan pendapatan yang dihasilkan dari penyelundupan gading pada 2016 sampai 2018 mencapai 400 juta dolar AS (sekitar Rp 5,7 triliun) per tahunnya.

Dalam kurun yang sama, 2014 sampai 2018, jumlah sitaan sisik Pangolin atau trenggiling, yang umumnya diperoleh di Afrika, naik 10 kali lipat. Saat itu, penyelundup mulai beralih ke daging Pangolin, yang lebih banyak ditemukan di Asia. Setidaknya, 185 ton sisik Pangolin berhasil disita aparat pada rentang waktu itu. Dari jumlah itu, setidaknya 370 ribu Pangolin dibunuh untuk diambil sisiknya. "Pangolin saat ini kemungkinan jadi mamalia yang paling banyak diselundupkan di dunia," kata badan PBB itu.

Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

8 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

10 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

12 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

14 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya