Ilmuwan Penemu Obat dan Tes HIV Meninggal Karena Pneumonia

Reporter

Terjemahan

Senin, 20 Juli 2020 08:25 WIB

Flossie Wong-Staal. the-scientist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Flossie Wong-Staal, ilmuwan perempuan yang selama hampir 40 tahun meneliti HIV, virus penyebab sindrom penurunan imun tubuh atau AIDS, meninggal pada 8 Juli 2020. Hasil-hasil penelitiannya merintis tes darah dan pengobatan retroviral yang mengubah AIDS bukan lagi vonis mati untuk penderitanya.

Mengutip Harian Washington Post, Wong-Staal meninggal di usianya yang ke-73. Penyebabnya, komplikasi pneumonia tapi bukan terkait Covid-19.

Perempuan berdarah Cina ini datang ke Amerika untuk belajar University of California, Los Angeles pada akhir 1960-an. Dia berhasil meraih gelar postdoktoral di bidang biologi molekuler di kampus itu lalu bekerja sebagai peneliti tamu di Institut Kanker Nasional di Institute Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) pada 1973.

Di NIH, Wong-Staal bekerja sama dengan Robert Gallo, peneliti penyakit kenamaan di Amerika, dan keduanya berkolaborasi dalam banyak temuan di beberapa dekade berikutnya. Satu di antaranya adalah menyediakan bukti molekuler yang definitif bahwa virus T-lymphotropic manusia (HTLV) bisa menyebabkan kanker.

"Penelitiannya menepis keraguan bahwa retrovirus manusia bisa karsinogenik, sebuah kesimpulan yang sebelumnya terabaikan," kata NIH.

Advertising
Advertising

Ketika penyakit AIDS merebak di awal 1980-an, Wong-Staal, yang di akhir hayatnya adalah seorang ilmuwan senior di NIH, segera ditugaskan untuk mencarikan solusinya. Wong-Staal menjawabnya dengan menjadi orang pertama yang mengklon HIV dan mengungkap fungsi rangkaian genetiknya. Ini menjadi sebuah langkah besar dalam membuktikan HIV adalah penyebab AIDS.

Wong-Staal juga menemukan bukti molekuler variasi mikro dalam HIV yang menuntun kepada penggunaan resep 'koktail obat' untuk mengendalikan virus itu dan membuat orang bisa tetap hidup dengan HIV/AIDS. Dia juga menyediakan basis biologi molekuler yang diperlukan untuk tes HIV dalam darah generasi kedua.

Melukiskan AIDS sebagai penyakit yang 'mematahkan banyak pakem', tulisan dan penemuannya muncul dalam 7.800 laporan menjadikannya perempuan yang paling banyak ditemukan namanya dalam jurnal medis dan ilmiah di era 1980-an.

Wong-Staal meninggalkan NIH pada 1990 untuk bekerja di University of California, San Diego, di mana dia mendirikan Pusat Riset AIDS. Di periode ini, Wong-Staal dan suaminya meluncurkan perusahaan biofarmasi yang disebut Immusol.

HIVPLUSMAG | LEGACY

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

11 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

23 jam lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya