Studi: Balita Memiliki Lebih Banyak Virus Corona di Saluran Pernapasannya

Senin, 3 Agustus 2020 15:14 WIB

Anak-anak dari kelompok etnis asli Yanomami, mengenakan masker di tengah pandemi wabah Virus Corona di kotamadya Alto Alegre, negara bagian dari Roraima, Brazil, 1 Juli 2020. REUTERS/Adriano Machado

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi dari Chicago, Amerika Serikat, mengungkap dugaan bahwa anak-anak di bawah usia lima tahun atau balita mungkin membawa 10 hingga 100 kali lebih banyak virus corona di hidung dan tenggorokannya daripada orang dewasa yang terinfeksi. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics, Kamis 30 Juli 2020.

Hasil penelitian itu menunjukkan anak-anak di bawah 5 tahun dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang memiliki viral load SARS-CoV-2 yang tinggi dalam nasofaring--tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.

Viral load itu dibandingkan dengan anak di atas balita dan orang dewasa. Hasilnya, balita berpotensi menjadi pendorong penting penyebaran SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 dalam populasi umum. "Seperti yang ditunjukkan dengan virus syncytial pernapasan, di mana anak-anak dengan viral load yang tinggi lebih mungkin untuk menularkan," catat para peneliti, seperti dikutip laman Fox News, Minggu, 2 Agustus 2020.

Laporan itu menyebutkan, meskipun temuan tidak sampai membuktikan penularan dari anak-anak yang terinfeksi Covid-19, studi pediatrik lainnya menemukan korelasi antara adanya kadar asam nukleat yang lebih tinggi dengan kemampuan menumbuhkan virus yang menular.

Penelitian dilakukan 23 Maret-27 April dipimpin oleh Taylor Heald-Sargent dari Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie di Chicago. Sebanyak 145 pasien dipisahkan menjadi tiga kelompok sesuai usia.

Kelompok-kelompok ini termasuk: 48 orang dewasa berusia 18 hingga 65 tahun, 51 anak berusia 5 hingga 17 tahun, dan 46 anak di bawah 5 tahun. Tim peneliti melakukan tes usap hidung pada pasien yang menunjukkan timbulnya gejala Covid-19 ringan hingga sedang dalam satu minggu.

Akhirnya, para peneliti menemukan bahwa anak-anak muda memiliki asam nukleat virus yang setara atau lebih di saluran pernapasan atas mereka dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. "Perbedaan bahan yang ditemukan dalam tes mengungkapkan 10-100 kali lipat jumlah SARS-CoV-2 di saluran pernapasan atas anak-anak."

Temuan ini meniadakan kepercayaan sebelumnya bahwa anak-anak tidak memainkan peran utama dalam menularkan virus corona. Para peneliti juga mencatat bahwa penutupan sekolah pada awal respon pandemi telah menggagalkan penyelidikan sekolah dalam skala yang lebih besar sebagai sumber penularan komunitas.

Selain itu, temuan ini mengungkapkan pentingnya memahami potensi penularan pada anak-anak--terutama saat sekolah-sekolah dibuka kembali. Kebiasaan perilaku anak-anak dan tempat tinggal dekat di sekolah, serta tempat penitipan anak meningkatkan kekhawatiran untuk amplifikasi kasus Covid-19 dalam populasi ini, karena pembatasan kesehatan masyarakat dikurangi.

"Selain implikasi kesehatan masyarakat, populasi ini akan menjadi penting untuk menargetkan upaya imunisasi ketika vaksin SARS-CoV-2 tersedia," tulis para peneliti itu.

FOX NEWS | JAMA PEDIATRICS

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya