Karena Pandemi Covid-19, Kemendikbud: 68 Juta Anak Belajar dari Rumah

Reporter

Antara

Selasa, 4 Agustus 2020 19:13 WIB

Seorang peserta didik baru SDN 01 Cipete Selatan tengah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara online di kediamannya, Jakarta, Senin, 13 Juli 2020. Pelaksanaan program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun ajaran baru 2020/2021 di tengah Pandemi COVID-19 yang dimulai 13 Juli hingga 15 Juli 2020 tersebut dilakukan dengan secara online yaitu melalui aplikasi video conference oleh masing-masing sekolah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud mengungkap angka 68 juta anak di Indonesia terdampak pandemi Covid-19 sehingga terpaksa belajar dari rumah. Mereka adalah peserta didik yang tersebar mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

"Secara global terdapat 1,25 miliar peserta didik di dunia yang terdampak, sekitar 5,44 persennya berada di Indonesia," kata Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Jumeri, saat diskusi dalam jaringan yang dipantau di Jakarta, Selasa 4 Agustus 2020.

Dari jumlah total peserta didik yang terdampak di Indonesia tersebut, sebanyak 10 persennya atau 6,87 juta merupakan peserta didik PAUD yang hingga kini masih terus belajar dari rumah.

Kemendikbud juga mencatat sebanyak 13 juta orang menjadi pendidik di rumah selama pandemi ini. "Karena selama belajar dari rumah ini 75 persen tanggung jawabnya orang tua dan 25 persen tanggung jawab guru PAUD," katanya.

Kemudian terdapat pula 542 guru PAUD yang bekerja dari rumah serta sebanyak 203 ribu guru menerapkan kebijakan mengajar dari rumah.

Dalam keterangan yang diberikan terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, mengatakan bahwa tahun akademik baru akan dimulai pada akhir Agustus, dan dilakukan daring. Dia berharap kualitas pembelajaran tidak boleh dikorbankan.

Menurutnya, pembelajaran secara online sudah dimulai sejak 20 tahun yang lalu, tapi belum banyak yang memanfaatkan. "Dengan pandemi Covid-19, memaksa untuk melakukan pembelajaran daring," kata mantan Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada itu.

Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk bergotong royong dalam menghadirkan pendidikan yang bermutu. Nizam meminta agar perusahaan penyedia layanan telekomunikasi untuk dapat memberikan internet murah kepada mahasiswa.

Dalam menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh, Kemendikbud telah menggandeng Telkomsel dan juga Indosat Ooredoo dalam penyediaan layanan jaringan internet murah untuk mahasiswa.

Berita terkait

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

5 jam lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

20 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

1 hari lalu

Pentingnya Pendekatan Kreatif, Berpikir Kritis dan Kolaborasi pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya pendidikan anak usia dini terletak pada pengaruhnya yang signikan terhadap pengembangan keterampilan STEAM.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

3 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

16 hari lalu

Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

17 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

18 hari lalu

Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

24 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya