Penelitian tentang Swinger yang Bikin Heboh, Ini Kata UNU Yogyakarta

Reporter

Antara

Selasa, 4 Agustus 2020 20:36 WIB

Jajaran pimpinan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar konferensi pers menanggapi kasus dugaan pelecehan seksual bermodus penelitian yang mencatut nama kampus itu, Selasa. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta memberi klarifikasi perihal penelitian tentang swinger atau perilaku bertukar pasangan hubungan intim. Penelitian oleh seorang yang sempat disebut dosen di kampus UNU itu sedang ramai diperbincangkan alias viral di media sosial.

Ketua Lembaga Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPPM) UNU Yogyakarta, Muhammad Mustafid, menegaskan bahwa peneliti yang dimaksud tidak pernah menjadi dosen UNU Yogyakarta. Meski begitu, dia mengakui bahwa yang bersangkutan pernah membantu LPPPM UNU Yogyakarta untuk materi kepenulisan dan literasi sesuai bidang keahliannya pada 2017 sampai 2018.

Tapi, setelah mendapati laporan adanya perilaku menyimpang, Mustafid mengatakan kalau institusinya telah menutup peluang '1000 persen' untuk BA, inisial si peneliti, bisa menjadi pengajar tetap. Saat ini, dia menambahkan, UNU Yogyakarta sangat menyesalkan kalau penelitian itu telah sempat dilakukan dan menuai sejumlah pengaduan.

"Kami berempati terhadap korban-korban dari perilaku BA dan mendorong proses hukum untuk dugaan pelecehan seksual bermodus penelitian tentang swinger tersebut," kata dia dalam konferensi pers, Selasa 4 Agustus 2020.

Sebagai wujud keprihatinan terhadap kasus itu pula, Mustafid menambahkan, UNU Yogyakarta telah membuka pusat aduan serta memberikan fasilitas pendampingan bagi para korban melalui Pusat Studi Gender (PSG) UNU bekerja sama dengan Fatayat NU DIY.

Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU DIY Khotimatul Husna mengatakan telah membentuk tim advokasi sejak mendapatkan aduan pertama kali dari beberapa perempuan pada Mei 2018. Tim kemudian berhasil mengumpulkan salinan percakapan serta rekaman suara antara BA dan korban.

Berdasarkan pengakuan sejumlah korban, BA ingin menjadikan mereka sebagai responden dari penelitian tentang swinger dengan menghubungi di antaranya melalui fasilitas percakapan di media sosial. "Teman-teman ini awalnya tidak berani mengungkapkan terkait 'chat-chat' (percakapan) yang mengarah pada pelecehan," kata dia.

Terkait jumlah korban, ia mengatakan akan mengecek kembali data pelapor yang diterima lembaganya. Yang jelas, dia menyatkan, "(Pelapor) lebih dari tiga orang."

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Yuliyanto menyatakan belum ada laporan terkait kasus dugaan pelecehan seksual itu. "Sampai saat ini belum ada laporan," kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

17 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

18 jam lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

22 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

22 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

3 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

3 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

6 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya