Perusahaan Amerika Ini Kembangkan Mesin Holoportasi, Komunikasi via Hologram

Reporter

Antara

Sabtu, 8 Agustus 2020 20:48 WIB

CEO PORTL David Nussabaum berpose di depan mesin holoportasi berteknologi kecerdasan buatan dengan hologram dirinya sendiri di Los Angeles, 3 Agustus 2020. (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - PORTL, sebuah perusahaan yang berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat, mengembangkanmesin yang disebut holoportasi. Mesin seukuran bilik telepon umum ini akan memungkinkan penggunanya berbicara secara real time dengan hologram seukuran orang.

Mesin tersebut juga dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan interaksi dengan hologram terekam mulai dari tokoh bersejarah hingga kerabat yang telah meninggal. "Jika tidak bisa berada di sana, Anda dapat mengirim diri Anda ke sana," ujar CEO PORTL, David Nussbaum, dikutip dari Reuters, Sabtu 8 Agustus 2020.

Setiap PORTL memiliki tinggi sekitar 2,1 meter, lebar 1,5 meter dan tebal 0,6 meter, serta dapat disambungkan ke sumber arus listrik atau stopkontak dinding. Nantinya, siapa saja yang memiliki kamera dan latar belakang putih dapat mengirim hologram ke mesin itu.

Nussbaum sebelumnya bekerja di perusahaan yang mengembangkan hologram Ronald Reagan untuk perpustakaan presiden ke-40 AS tersebut. Dia berharap PORTL bisa lebih dari itu dan di masa pandemi ini bisa menghubungkan siapa pun yang menjaga jarak guna memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19.

Atau, dia menambahkan, "Kami dapat menghubungkan keluarga militer yang belum pernah bertemu satu sama lain selama berbulan-bulan, orang-orang yang berada di tempat yang jauh."

Harga mesin dibanderol mulai dari $ 60 ribu atau sekitar Rp 882,5 juta, yang diperkirakan Nussbaum akan tersedia 3-5 tahun ke depan. PORTL juga berencana untuk membuat perangkat yang lebih kecil dengan harga yang lebih rendah awal tahun depan.

Perangkat tersebut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan StoryFile yang berbasis di Los Angeles untuk menghasilkan rekaman hologram yang dapat diarsipkan. Teknologi ini menambahkan biaya untuk perangkat menjadi setidaknya $ 85 ribu (sekitar Rp 1,25 miliar).

PORTL mempromosikan perangkat tersebut untuk museum, yang akan memungkinkan pengunjung melihat hologram dari tokoh bersejarah. Orang-orang dapat merasa seperti sedang melakukan percakapan, merasakan kehadiran mereka, melihat bahasa tubuh mereka, melihat semua isyarat non-verbal mereka.

"Merasa seperti benar-benar berbicara dengan orang itu meskipun mereka tidak ada di sana," kata CEO StoryFile, Heather Smith.

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

13 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

1 hari lalu

Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

3 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

3 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya