Cegukan Gejala Baru Covid-19? Simak yang Terjadi dalam Kasus Ini

Reporter

Terjemahan

Minggu, 9 Agustus 2020 07:20 WIB

Ilustrasi cegukan. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kasus yang baru dipublikasikan dalam American Journal of Emergency Medicine menduga cegukan yang persisten atau hiccoughs bisa jadi gejala baru Covid-19. Dalam kasus itu, seorang pria berusia 62 tahun dilaporkan datang ke instalasi gawat darurat Cook County Health, Illinois, Amerika Serikat, setelah mengalami empat hari cegukan tanpa henti dan kehilangan berat badan hingga 12,5 klogram dalam empat bulan.

Dua dokter peneliti di rumah sakit itu itu, Garret Prince dan Michelle Sergel, melukiskan pria itu tak memiliki demam, hidung tersumbat, radang tenggorokan, sakit pada dada, atau sesak napas. Tidak ada padanya gejala infeksi virus corona seperti yang ada dalam daftar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Masalah medis yang ada padanya kelihatannya diabetes, hipertensi, dan penyumbatan koroner. Pemeriksaan fisik yang kemudian dilakukan juga tak mengungkap banyak. Temperatur tubuhnya 37,3 derajat Celsius, belum tergolong demam.

Tapi dokter rumah sakit itu tak berani membiarkannya pulang. Bagaimanapun cegukan selama empat hari adalah sesuatu yang tidak normal. Faktanya, begitu mengalami cegukan dua hari saja sudah harus mencari pertolongan medis ke rumah sakit karena sangat mengganggu pernapasan.

Cegukan pada dasarnya adalah kram diafragma atau pada otot di bawah paru-paru yang normalnya berkontraksi untuk membantu menghirup napas. Kontraksi otot itu membuat diafragma turun atau lebih rendah yang memungkinkan paru-paru berkembang dan terisi udara. Otot ini berkontraksi ketika saraf dari leher ke diafragma teraktivasi.

Advertising
Advertising

Gangguan pada saraf itu yang menyebabkan diafragma kram dan terjadi cegukan. Dan cegukan yang berkepanjangan bisa menandakan sesuatu terus mengganggu atau merusak saraf itu. Bisa jadi ada sesuatu di sistem saraf itu atau saraf yang mengalami disfungsi.

Dalam kasus di Cook County, dokter menginstruksikan rontgen dada untuk mengecek gangguan itu karena cegukan sudah jauh lebih dari dua hari. Hasilnya, dokter mendapati kedua paru-paru pria itu memiliki apa yang disebut 'ground glass opacities'. Ini tidak normal. Gambar menunjukkan beberapa tipe yakni paru-paru radang, berdarah atau rusak.

CT scan mengkonfirmasi temuan rontgen sinar X itu. Diduga peradangan di paru-paru telah memicu cegukan. Lalu, hasil tes darah menunjukkan jumlah sel darah putih, platelet, sodium, klorida seluruhnya rendah.

Karena status pandemi Covid-19 saat ini, dokter pun melakukan tes keberadaan virus penyakit tersebut. Saat itu temperatur badan pria itu telah merangkak menjadi 38,4 C atau tergolong demam. Detak jantungnya juga meningkat sampai 104 per menit. Keesokan harinya hasil tes Covid-19 didapat dan positif.

Doternya bergerak cepat. Perawatan pria itu ditambahkan dengan asupan cetriaxone, azithromycin, dan hydroxychloroquine. Hasilnya, tiga hari berselang, kondisinya membaik dan stabil sehingga diizinkan pulang.

Sebagai catatan, kasus tidak menjelaskan kenapa bobot badannya berkurang. Karena telah terjadi selama empat bualan, virus corona dipastikan bukan penyebabnya.

Kasus ini memberi pelajaran kalau banyak hal bisa memicu cegukan, termasuk karena meminum air bersoda atau perasaan yang terlalu berlebihan. Jarang sekali dia menjadi gejala Covid-19. Tapi yang jelas daftar gejala penyakit ini terus memanjang. Beberapa gejala baru Covid-19 bahkan tak terkait saluran pernapasan mulai dari mual, diare dan hilangnya kemampuan mencecap rasa hingga stroke dan pembekuan darah serta penyakit langka Kawasaki pada pasien anak.

FORBES | THE NATION

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

24 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya