Gempa Guncang Sumba dan Bogor, Sesar Belum Dikenal BMKG

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Agustus 2020 08:30 WIB

Ilustrasi gempa. REUTRES

TEMPO.CO, Jakarta - BMKG atau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan tak mengenali sumber gempa yang mengguncang Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan Bogor, Jawa Barat, Minggu 9 Agustus 2020. Gempa di Sumba pada siang dan di Bogor pada malam adalah dua dari empat kejadian gempa yang bisa dirasakan sepanjang hari itu di wilayah Indonesia.

Berdasarkan data dari situs web BMKG, gempa di Bogor berkekuatan 3,5 M terjadi pada pukul 18.52.42 WIB. Disebutkan sumbernya di darat, 25 kilometer sebelah barat laut Cianjur. Namun keterangan yang dibagikan belakangan menyatakan sumber gempa lebih spesifik di Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

“Tepatnya di Desa Wargajaya, terletak di kawasan pegunungan di sebelah timur Kota Bogor," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono menyebutnya gempa kerak dangkal dengan kedalaman sumber 10 kilometer namun belum mengenali nama sesar, panjang dan arahnya. Dia hanya mengatakan akibat sesar lokal yang aktif dan getarannya terasa sampai ke sebagian Jakarta, sekalipun lemah (skala II MMI atau guncangannya dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Sebelumnya, sumber gempa yang mengguncang Pulau Sumba, NTT, juga tak dikenali BMKG. Gempa ini berupa rentetan yang berawal dari gempa 5,5 M pada Rabu 5 Agustus lalu pada pukul 15.27.12 WIB. Saat itu gempa bisa dirasakan hampir di seluruh Pulau Sumba seperti di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu, dan Waitabula serta Bima, Nusa Tenggara Barat.

Advertising
Advertising

Gempa susulannya terekam BMKG mencapai 217 kali hingga Minggu pagi, 9 Agustus. Kebanyakan tak dirasa masyarakat setempat kecuali enam dan tiga di antaranya terjadi berturut-turut pada Sabtu sore mulai Pukul 17.17.52 sampai 17.45.51 WIB. “Kluster distribusi atau sebaran seismisitas gempa susulan ini terkonsentrasi di lepas Pantai Ratenggaro, Sumba Barat Daya,” ujar Daryono dalam keterangan terpisah.

Tiga gempa susulan pada Sabtu sore itu tercatat memiliki kekuatan 5,0, 5,5, dan 5,5 M. Jika guncangan gempa Rabu terukurur dalam skala III MMI, pada Sabtu itu sedikit lebih kuat yakni IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak hingga beberapa warga sempat berhamburan ke luar rumah.

Saat itu Daryono mengatakan kalau BMKG belum bisa menunjuk sesar aktif di laut yang menjadi sumber gempa-gempa itu. "Belum terpetakan dalam peta tektonik,” katanya, Minggu pagi.

Pada Minggu siang, pukul 11.52.52 WIB, gempa 5,0 M kembali terjadi di wilayah yang sama. Situs web BMKG menulis getarannya terasa lebih kuat lagi, sampai skala V MMI. Itu artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Mengutip keterangan yang diperoleh ANTARA, gempa sama seperti yang sebelumnya, tergolong dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut. "Getaran dirasakan hampir semua penduduk di daerah Tambolaka, Sumba Barat Daya, orang banyak terbangun," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kupang, Robert Wahyu di Kupang, Minggu.

Berita terkait

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

54 menit lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

16 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

16 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

23 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

1 hari lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya