Langur Borneo, Satwa Terancam Punah yang Belum Dilindungi

Selasa, 11 Agustus 2020 13:34 WIB

Langur Borneo (Presbytis chrysomelas ssp. cruciger). menlhk.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Langur Borneo (Presbytis chrysomelas ssp. cruciger) termasuk satwa dalam kategori Critically Endangered (CE) atau terancam punah (IUCN Red List, 2020). Namun, satwa sejenis lutung itu masih belum dikategorikan sebagai spesies yang dilindungi di Indonesia.

Dalam acara webinar bertema ‘Urgensi Penetapan Langur Borneo (Presbytis chrysomelas ssp. cruciger) di Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) Sebagai Satwa Dilindungi’, Kepala Balai Besar TNBKDS, Arief Mahmud, mengatakan Langur Borneo ini hanya ada di wilayah Serawak, Sabah, dan Malaysia.

“Dalam penelitian tahun 2011-2012 tercatat sudah ditemukan di Danau Sentarum, dan sekarang sudah ada gambarnya yang sangat bagus, tapi ini merupakan jenis Langur yang belum dilindungi di Indonesia,” ujar dia, pada Senin, 10 Agutus 2020.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2018 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P. 20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, tidak menyebutkan bahwa Langur Borneo termasuk jenis satwa yang dilindungi.

Hal tersebut diduga disebabkan informasi mengenai keberadaan dan data spesies ini di Indonesia masih sangat sedikit, bahkan bisa jadi belum ada data.

Advertising
Advertising

Arief berharap bahwa acara webinar tersebut bisa dijadikan sebagai langkah awal dalam upaya mendorong konservasi jenis primata endemik yang sudah jarang ditemui ini.

Ketua Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Nyoto Santoso menerangkan dulu pada tahun 1990-an spesies itu hanya ada beberapa ekor saja. Artinya dengan kemajuan taksonomi dalam identifikasi spesies maka akan terekam berapa jumlahnya saat ini.

“Spesies primata ternyata sebarannya semakin sedikit. Sebenarnya ada yang menemukan Langur Borneo ini pada 2012, namanya Sangadji tapi tidak diteliti lebih lanjut, dan pada 2012 dibuat skripsinya oleh Pusparini,” kata Nyoto.

Hasil penelitian Pusparini itu, Nyoto melanjutkan, melihat sepertinya Langur Borneo ini mampu bertahan hidup meskipun ada aktivitas manusia. Dalam penelitian itu juga disebutkan bahwa ada 31 ekor Langur Borneo yang tercatat. “Tapi itu tahun 2012, belum tahu sekarang, mungkin ratusan,” tutur dia.

Nyoto juga menjelaskan bahwa data bioekologi Langur Borneo masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampling penelitian yang lebih beragam. “Ada lima lokasi sasaran studi Langur Borneo di dalam maupun luar kawasan TNBKDS, yakni Bukit Semujan, Koridor Sepandan, Badau, Lupak Luar, dan Tengkidap,” ujarnya.

Sedangkan ahli zoologi dan biologi konservasi Indonesia Jatna Supriatna menerangkan gambarannya mengenai primata Indonesia yang kondisinya cukup menarik. Menurutnya, pada 2019 terdapat 61 spesies primata di Indonesia, dan pada 2020 tercatat 64 jenis spesies, dan hingga saat ini ada kemungkinan ada spesies baru, juga ada yang masih belum terpecahkan.

“Di Kalimantan ini ada 19 spesies primata terutama di Betung Kerihun,” tutur Jatna. “Namun, ada banyak masalah dalam konservasi Langur Borneo, seperti konversi hutan untuk pertanian, perburuan, perdagangan satwa, kebakaran hutan, pembangunan infrastruktur, pertambangan minyak, dan batu bara.”

Sementara peneliti di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ibnu Maryanto mengatakan, untuk menentukan apakah satwa itu dilindungi atau tidak, terdapat 17 kriteria sebagai batasan yang perlu diperhatikan.

“Untuk Langur Borneo perlu penelitian lebih lanjut, data yang cukup, dan publikasi ilmiah yang berseries agar status perlindungannya dapat ditentukan,” ujar Ibnu.

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

4 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

5 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

27 hari lalu

Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

39 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

29 Februari 2024

Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.

Baca Selengkapnya

Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

19 Februari 2024

Kasus Harimau Mati, Organisasi Satwa Rekomendasikan Pemindahan Hewan dari Medan Zoo ke Suaka Alam

PETA Asia, organisasi global bidang satwa, menyarankan pemindahan hewan penghuni Medan Zoo ke alam bebas.

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

26 Januari 2024

7 Hal yang Dilarang saat Safari ke Hutan untuk Melihat Satwa Liar

Safari hutan untuk bertemu dengan satwa liar perlu kehati-hatian dan tanggung jawab tinggi supaya tidak merugikan individu atau satwa yang ada.

Baca Selengkapnya

Faunaland Ancol: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Wahana

19 Januari 2024

Faunaland Ancol: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Wahana

Faunaland Ancol bisa jadi pilihan untuk liburan akhir pekan bersama keluarga. Ada banyak satwa unik dan langka dari Indonesia Timur dan wilayah lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di Medan, Satwa Mati di Kebun Binatang Pernah Terjadi di Bandung

18 Januari 2024

Tak Hanya di Medan, Satwa Mati di Kebun Binatang Pernah Terjadi di Bandung

Satwa yang mati di Medan Zoo kali ini adalah harimau, tercatat sebanyak tiga harimau mati dalam dua bulan terakhir di kebun binatang itu.

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar

Baca Selengkapnya