Rusia Percepat Produksi Si Pemburu, Drone Tempur S-70 Okhotnik

Reporter

Terjemahan

Rabu, 12 Agustus 2020 19:10 WIB

Sukhoi S-70 Okhotnik-B (dok. Kementerian Pertahanan Rusia)

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mendorong drone tempur terbarunya untuk bisa diproduksi massal dan digunakan angkatan perangnya sesegera mungkin. Drone S-70 Okhotnik atau Si Pemburu dalam bahasa Rusia dilaporkan akan bergabung di Angkatan Udara Rusia setahun lebih cepat daripada yang direncanakan pada 2024.

Itu artinya si Pemburu--yang telah dikembangkan selama sepuluh tahun--bakal menjadi drone tempur berperforma tinggi yang didesain untuk misi perang konvensional skala besar yang melayani sebuah negara.

Direktur Jenderal United Aircraft Corporation, Rusia, Yury Slyusar, mengatakan perusahaannya akan mulai menyuplai drone tempur (UCAV) S-70 Okhotnik ke militer Rusia si Pemburu--yang telah dikembangkan selama sepuluh tahun--setelah dua kali pengujian oleh militer yang akan dilalui 2023-2024. Slyusar mengikuti seruan dari Kementerian Pertahanan Rusia pada 3 Agustus 2020 agar mempercepat pekerjaannya.

Slyusar menggambarkan Okhotnik sebagai, "sebuah drone tempur besar dengan kemampuan yang tak akan terduga, memiliki jangkauan misi terbang tempur terjauh, kemampuan membopong senjata terbanyak."

Advertising
Advertising

Sukhoi S-70 Okhotnik-B dan jet tempur Su-57. (Dok. Kementerian Pertahanan Rusia)

Media Rusia pertama kali mendapati drone ini ketika fotonya diunggah di media sosial pada Januari 2019. Saat itu Okhotnik diduga sedang menjalani tes di darat di sebuah instalasi uji di Novosibirsk. Terbang perdana kemudian dilakukan tepat setahun lalu di Pabrik Penerbangan Chkalov di provinsi sebelah barat daya Rusia yakni Astrakhan.

Baca juga:
Menristek: Drone Tempur Elang Hitam Terbang Januari 2021

Drone ini mengambil rupa bumerang dengan saluran isap atau intake udara yang besar di bagian atas depan, dan sebuah engine nozzle yang terkamuflase. Desain itu dibuat Biro Desain Sukhoi yang terkenal sebagai pabrikan pesawat tempur Rusia era perang dingin hingga kini yang terbaru, Sukhoi Su-35 Flanker-E dan Sukhoi Su-57 Felon.

<!--more-->

Hampir berbobot 20 ton, Okhotnik setara dua mesin jet tempur F-15 Eagle punya Amerika. Drone ini dirancang untuk bisa membawa persenjataan sebanyak lebih dari enam ton, termasuk menyediakan tempat untuk rudal darat-ke-udara.

Dirancang memiliki daya jelajah sampai 3.240 mil atau 5.214 kilometer dan kecepatan maksimal 620 mil per jam atau hampir 1.000 kilometer per jam, Okhotnik sejak awal dilukiskan sebagai sebuah drone berkemampuan melaksanakan misi pendukung pesawat tempur berawak. Si Pemburu dilaporkan bisa mengeksekusi misi serangan melawan target musuh penting, termasuk sistem pertahanan udara, unit markas, dan lainnya.

Okhotnik adalah bagian dari upaya Rusia menyamai Barat dalam sistem persenjataan otomatis. Dalam satu kasus, negara ini telah memproduksi dan mengerahkan drone darat Uran-9 ke dalam pertempuran di Suriah. Tapi Uran-9 terbukti tak efektif di meda perang sebenarnya.

Amerika Serikat yang telah menggunakan drone bersenjata sejak serangan teroris 11 September 2011 juga pernah mengembangkan program serupa Okhotnik yang disebut 'loyal wingman'. Ini adalah drone yang bisa beroperasi mendampingi pesawat tempur berawak. Namun telah menghentikannya.

Uran-9, Tank tanpa awak canggih Rusia

Amerika memang memiliki drone MQ-9 Reaper--yang menewaskan jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani pada Januari lalu--yang telah digunakannya sejak 2010 tapi ini hanya di-optimalkannya menghadapi konflik menghadapi kelompok-kelompok gerilyawan. Melawan pertahanan udara yang dipenuhi persenjataan modern, Reaper mungkin bisa langsung ditembak jatuh.

Baca juga:
Peneliti di Israel Kembangkan Metode Baru Lacak Operator Drone

Angkatan Udara AS saat ini melanjutkan programnya sendiri untuk “loyal wingman” berupa drone-drone yang semi-sekali pakai. Sedang Angkatan Laut AS membeli MQ-25A Stingray yang berukuran cukup besar dari Boeing, tapi ini drone tanker untuk melayani isi bahan bakar di udara pesawat tempur yang berbasis di kapal induk.

POPULAR MECHANICS | THE DRIVE | BOEING

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya