Malaysia Kloning Jaringan dan Sel Badak Sumatera untuk Cegah Kepunahan

Rabu, 19 Agustus 2020 09:13 WIB

Petugas memeriksa kondisi badak Sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) bernama `Harapan` di ruang karantina di hutan kawasan Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, 3 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dari International Islamic University Malaysia mengambil jaringan dan sel badak Sumatera terakhir di Malaysia bernama Iman sebelum mati. Mereka berharap bisa memanfaatkan jaringan dan sel itu untuk digunakan sebagai bahan kloning dan bisa mengembalikan spesies itu dari kepunahan.

Iman, badak Sumatera terakhir di Malaysia, mati di usia 25 tahun karena kanker di penangkaran pada November lalu. Upaya membiakkan Iman dengan pejantan terakhir yang tersisa, Tam, terbukti tidak berhasil, yang meninggal karena gagal organ enam bulan sebelumnya.

"Sel-sel itu masih hidup, itulah sebabnya saya cukup yakin," kata ahli biologi molekuler Muhammad Lokman Bin Md. Isa kepada CNN, Senin, 17 Agustus 2020.

Badak Sumatera pernah berkembang biak di hutan hujan dan rawa-rawa di India, Myanmar, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Cina. Jumlah mereka telah menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir, akibat perburuan, hilangnya habitat dan fragmentasi yang menyebabkan makhluk itu diklasifikasikan 'sangat terancam punah'.

Menurut data dari Save the Rhino, terdapat kurang dari 80 ekor badak Sumatera yang bertahan hidup, dan semuanya hidup di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Indonesia. "Jika Anda tidak memiliki sel, atau hanya memiliki jaringan yang tidak hidup lagi, kami tidak dapat melakukan apa pun, kita hanya bisa menaruhnya di buku atau museum. Tapi sekarang kami memilikinya, yang bisa kami gunakan," kata Lokman.

Selain mengumpulkan jaringan otak, jantung, paru-paru, dan ginjal, ilmuwan juga memanen sel induk, yang dapat diubah menjadi sejumlah sel khusus, termasuk sel telur dan sperma. Mereka akan membuat embrio menggunakan sel induk Tam dan Iman dan menanamkannya ke badak pengganti, baik badak Sumatera lain atau betina dari spesies lain.

Pendekatan in-vitro serupa sedang dicoba pada badak putih utara, spesies badak paling langka, karena hanya ada dua badak putih utara yang hidup, dan keduanya betina. Untuk memaksimalkan peluang keberhasilannya, Lokman dan tim juga mengambil telur hewan pengganti, membuang nukleus, dan menggabungkannya dengan sel-sel somatik, atau non-reproduksi, dari badak yang mati.

Selalu ada risiko yang tidak dapat diambil dari implantasi, atau kehamilan akan gagal setelah embrio ditanamkan. Bahkan jika anak badak bertahan hidup, kurangnya keragaman genetik berarti ia dapat menghadapi masalah kesehatan jangka panjang yang serius.

Namun, Lokman mengatakan dia merasa senang dengan peluang itu. "Jika semuanya berfungsi, bekerja dengan baik dan semua orang mendukung kami, itu bukan tidak mungkin," kata dia kepada Reuters.

Badak Sumatera merupakan badak terkecil di dunia, makhluk soliter, yang berkumpul hanya untuk kawin dan membesarkan keturunan. Lahir dengan rambut halus coklat kemerahan yang berubah menjadi kasar dan hitam seiring bertambahnya usia. Mereka lebih dekat hubungannya dengan badak berbulu yang punah daripada spesies lain yang hidup saat ini.

Badak tersebut memiliki sedikit predator alami yang menjadi lawannya, tapi telah diburu hingga hampir punah untuk diambil tanduknya, yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Saat ini, hanya ada lima spesies badak yang tersisa di Bumi, semuanya terancam punah, dan badak hitam barat dinyatakan punah pada 2013, demikian dilaporkan Daily Mail, 17 Agustus 2020.

DAILY MAIL | CNN | REUTERS

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

5 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

11 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

40 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

27 Februari 2024

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

15 Januari 2024

Mengenali 5 Jenis Serigala di Berbagai Negara

Serigala abu-abu tergolong hewan liar besar

Baca Selengkapnya

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

12 Januari 2024

Mengenal Walabi, Mamalia Endemik Khas dari Papua yang Terancam Punah

Papua memiliki kanguru asli Papua yang keberadaannya sudah terancam punah. Orang Papua menyebutnya "saham", kita mengenal dengan sebutan walabi.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.

Baca Selengkapnya