Musim Kemarau Kok Banjir Bandang, Ini Jawab BMKG

Reporter

Antara

Rabu, 19 Agustus 2020 21:47 WIB

Pengungsi menyeberangi sungai di Desa Kamiri Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa, 21 Juli 2020. Para pengungsi terpaksa menerobos sungai lantaran jembatan penghubung desa mereka terputus akibat diterjang banjir bandang. ANTARA/Yusran Uccang

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan soal curah hujan tinggi dan banjir bandang di beberapa daerah di Indonesia saat musim kemarau saat ini. Menurutnya, cuaca di wilayah Indonesia unik karena sangat dipengaruhi dua samudera dan dua benua yang mengelilinginya.

Yang terjadi saat ini, Dwikorita menerangkan, hangatnya perairan Indonesia memunculkan uap air intensif yang menumbuhkan awan di wilayah tengah dan utara. Awan-awan tersebut memicu curah hujan tinggi. Itu ditambah dengan pasokan massa udara dari Pasifik dengan kandungan uap air relatif tinggi yang memicu hujan.

"Sehingga wajar ada yang bertanya, katanya kemarau tapi ada banjir bandang. Ya itulah Indonesia dengan kondisi cuaca di setiap wilayahnya bervariasi," kata Dwikorita dalam webinar Program Kampung Iklim Untuk Membangun Kemandirian Pangan Masyarakat di Sekitar Hutan yang diselenggarakan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020.

Kondisi itu, menurut dia, diperparah dengan perubahan iklim global. "Maka dampak perubahan iklim semakin terasa di Indonesia," kata Dwikorita.

Sebelumnya ia menjelaskan apabila ada tekanan udara di wilayah Asia maka angin akan berembus ke Indonesia, dan saat itu terjadi monsun Asia. Saat ini sebaliknya, monsun Australia terjadi sehingga udara menjadi lebih kering dan dingin, terutama di wilayah selatan khatulistiwa.

Advertising
Advertising

Baca juga:
BMKG Syukuri Gempa Bengkulu 6,9 dan 6,8 Magnitudo Hari Ini, Loh Kok?

Uniknya, menurut dia, karena posisi Indonesia terletak di antara dua benua dan samudera maka sangat dipengaruhi pergerakan udara di kedua wilayah tersebut. Sehingga wilayah selatan khatulistiwa lebih dipengaruhi monsun Australia yang kering dan dingin, itu terjadi di sisi selatan Jawa dan Nusa Tenggara.

Dwikorita juga merangkum sejumlah faktor yang menjadi pengendali iklim di Indonesia. Mereka adalah anomali suhu muka laut di Pasifik (El Nino-netral-La Nina), beda suhu muka laut di Samudera Hindia dari pantai timur Afrika hingga ke perairan barat daya Sumatera (IOD+ atau IOD-), angin monsun, dan suhu muka laut di perairan Indonesia.

Berita terkait

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

10 menit lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

5 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

12 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

19 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

21 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

22 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

22 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya