Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data 6 Institusi: Tahun Ini Diperkirakan Menjadi Tahun Terpanas

Reporter

image-gnews
Kondisi Pantai Tathra di New South Wales, Australia sebelum (atas) dan setelah kebakaran. Kebakaran tak hanya memporak-porandakan sejumlah area wisata, tapi juga meubah langit Australia menjadi oranye hingga merah.  boredpanda.com
Kondisi Pantai Tathra di New South Wales, Australia sebelum (atas) dan setelah kebakaran. Kebakaran tak hanya memporak-porandakan sejumlah area wisata, tapi juga meubah langit Australia menjadi oranye hingga merah. boredpanda.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari data tujuh bulan pertama yang sudah tersedia, 2020 ini diperkirakan menjadi tahun terpanas, kalau tidak terpanas kedua, sepanjang sejarah pencatatan suhu udara dunia. Suhu udara global rata-rata sepanjang paruh pertama tahun ini terukur bersaing dengan data suhu 2016 lalu (hanya selisih 0,07 derajat). Jika empat tahun lalu, suhu rata-rata paruh kedua menukik, tahun ini kecenderungannya berbeda. 

Seperti diketahui 2016 hingga kini tercatat sebagai tahun terpanas. Suhu rata-rata pada tahun itu terukur 0,94 derajat Celsius di atas rata-rata suhu abad ke-20 berdasarkan data NOAA, atau 0,99 derajat Celsius di atas rata-rata suhu 1951-1980 menurut data yang dihimpun NASA.

Hangatnya 2016 disebabkan pengaruh fenomena El Nino yang ekstrem. Ini berbeda dengan yang terjadi sepanjang paruh pertama tahun ini karena faktor El Nino. netral Sebagai tambahan, Juni 2020 juga tercatat sebagai bulan terpanas atau terpanas kedua sejak catatan temperatur diadakan 1850.

Sejumlah peristiwa cuaca panas memang menandai paruh pertama 2020. Mereka adalah rekor suhu panas di Australia dan suhu Siberia Utara di kutub utara yang tujuh derajat lebih hangat daripada masa praindustri.

Benua biru, Eropa, juga mengalami hangat yang tak biasa, yakni sekitar dua derajat di atas rata-rata. Cuaca ekstrem lainnya tersebar di banyak lokasi termasuk Asia Timur, Eropa Utara dan sebagian Antartika di kutub selatan.

Lapisan es di Laut Arktik pada Juli lalu juga mencatat luasan terendah sepanjang bulan-bulan Juli sebelumnya. Juli adalah puncak musim panas di belahan bumi utara. Belum diketahui seberapa jauh penyusutan lapisan es di Laut Arktik itu hingga akhir musim panas tahun ini nanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
CDC Prediksi Kematian Sebab Covid-19 di AS Capai 200 Ribu Per September

Pengukuran suhu udara global ini dilakukan berdasarkan data dari enam institusi yakni NASA; NOAA; Met Office Hadley Centre/UEA; Berkeley Earth; Cowtan and Way; dan Copernicus/ECMWF. Dua di antaranya, NASA dan Copernicus, kemungkinan akan mencatatkan di ujung tahun nanti, 2020 menggeser 2016 sebagai tahun terpanas.

Sedang catatan dari Hadley, Berkeley Earth dan NOAA hingga saat artikel ini dibuat masih membuka kemungkinan antara tahun terpanas atau kedua terpanas.

CARBON BRIEF | SCIENTIFIC AMERICAN |CLIMATE CENTRAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

1 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

1 hari lalu

Ahli Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, dikukuhkan sebagai profesor riset bidang kepakaran iklim dan cuaca ekstrem, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

2 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

8 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat meninjau RS Bunda Margonda yang atap dan plafonnya rusak diterjang angin kencang, Rabu, 17 April 2024. Foto Humas Polres Metro Depok
Hujan Badai Merusak Atap Lantai 4 RS Bunda Margonda Depok, Sejumlah Pasien Harus Dievakuasi

Hujan badai pada Rabu petang merusak atap dan plafon lantai 4 RS Bunda Margonda Depok. Tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam peristiwa ini.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

9 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.