Seorang kasir melayani pembeli dengan dibatasi plastik untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di supermarket Garis di Toluca, Meksiko, 28 Maret 2020. Di Meksiko memiliki kasus virus corona sebanyak 717 kasus dan 12 orang meninggal. REUTERS/ Henry Romero
TEMPO.CO, Mexico City - Rusia menawari Meksiko sedikitnya 2.000 dosis vaksin Covid-19 Sputnik V sebagai bagian dari pelaksanaan uji klinis tahap tiga. Meksiko adalah negara dengan jumlah kematian Covid-19 terbesar ketiga di dunia dan gembira atas tawaran dosis vaksin yang sebelumnya mendulang kecaman dari kalangan peneliti di dunia karena hasil uji yang minim dan tak terbuka tersebut.
"Meksiko ditawari sedikitnya 2.000 dosis vaksin untuk menjalani protokolnya untuk memulai pengujian di Meksiko, yang merupakan kabar baik," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, Kamis 20 Agustus 2020.
Pada Rabu, pemerintah Meksiko mengatakan kepada Moskow bahwa pihaknya ingin melakukan uji coba vaksin tahap 3. Alasannya, sebagai bagian dari upaya negara Amerika Latin itu untuk mengamankan pasokan awal obat ampuh guna mengendalikan pandemi Covid-19.
Pengujian massal vaksin Covid-19 Rusia itu sendiri untuk mengantongi persetujuan regulator domestik dan akan melibatkan lebih dari 40 ribu partisipan. Uji diklaim akan diawasi oleh badan riset asing ketika dimulai pekan depan.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador sedang berupaya untuk memiliki vaksin manjur sesegera mungkin di Meksiko. Sebelum dengan Rusia, pemerintahannya telah sepakat membantu memproduksi calon vaksin yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Brasil dan Oxford University, Inggris, untuk didistribusikan ke pasar Amerika Latin.
Meksiko juga sedang bersiap melakukan uji coba tahap akhir calon vaksin buatan perusahaan AS Johnson & Johnson serta dua perusahaan asal Cina.
Hingga kini, Meksiko telah melaporkan 537.031 kasus positif Covid-19. Sedang angka kematiannya mencapai 58.481 jiwa yang merupakan jumlah korban jiwa Covid-19 tertinggi ketiga di dunia.