Studi: OTG Anak-anak Lebih Berbahaya Tularkan Covid-19

Jumat, 21 Agustus 2020 22:05 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dilakukan tim di Massachusetts General Hospital (MGH) dan Mass General Hospital for Children, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa anak-anak dengan sedikit atau tanpa gejala dapat menyebarkan virus corona Covid-19 lebih mudah daripada orang dewasa yang sakit parah.

Tim peneliti itu mempelajari 192 anak yang diduga terinfeksi atau telah kontak dengan orang terinfeksi. Dari 192 anak itu pula, sebanyak 49 dinyatakan positif dan memiliki infeksi virus yang jauh lebih tinggi di saluran pernapasan mereka dibandingkan orang dewasa yang terserang virus di unit perawatan intensif.

Baca juga:
Kematian Kedua di Eropa, Covid-19 Picu Penyakit Langka pada Anak?

"Saya terkejut dengan tingginya tingkat konsentrasi virus yang kami temukan pada anak-anak dari segala usia, terutama dalam dua hari pertama infeksi," kata Lael Yonker, Direktur MGH Cystic Fibrosis Center, Kamis 20 Agustus 2020.

Yonker yang juga sebagai penulis utama studi tersebut, tidak mengira viral load begitu tinggi. Studi tersebut berjudul "Pediatric SARS-CoV-2: Clinical Presentation, Infectivity, and Immune Responses" yang dipublikasikan di Journal of Pediatrics, pada Kamis, 20 Agustus 2020.

"Setiap orang memikirkan rumah sakit dan semua tindakan pencegahan yang diambil untuk mengobati orang dewasa yang sakit parah, tapi viral load pasien yang dirawat di rumah sakit ini secara signifikan lebih rendah daripada 'anak sehat' yang sedang berjalan-jalan."

Direktur Pusat Penelitian Imunologi dan Biologi Mukosa di MGH, Alessio Fasano, mengatakan bahwa para ahli kesehatan telah sampai pada kesimpulan yang salah bahwa orang dewasa adalah sebagian besar dari mereka yang terinfeksi. Kesimpulan itu didapat, menurut Fasano, karena sebagian besar orang dewasa telah melakukan skrining subjek bergejala.

"Anak-anak tidak kebal dari infeksi ini, dan gejala mereka tidak berhubungan dengan paparan dan infeksi," kata Fasano yang merupakan penulis senior studi tersebut. "Kita tidak boleh mengabaikan anak-anak sebagai penyebar potensial virus corona ini."

Para peneliti juga menemukan hanya setengah dari anak-anak yang dites positif mengalami demam. Menurut Kepala Penyakit Menular Anak di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, Roberta DeBiasi, seseorang masih harus melakukan tindakan lain untuk mencoba mencegah penyebaran, karena anak-anak akan terlewatkan dari metode skrining.

"Para peneliti menemukan meskipun kecil kemungkinan anak-anak terinfeksi parah, mereka bisa dengan mudah menyebarkan virus ke orang dewasa yang rentan dalam hidup mereka, terutama jika mereka berada di sekolah," kata DeBiasi.

DeBiasi juga menambahkan, pada kasus penyakit pernapasan lainnya, anak-anak juga telah diketahui merupakan penyebar penyakit. Para peneliti juga mempelajari infeksi langka yang dapat mengakibatkan masalah jantung dari respon imun anak terhadap virus corona Covid-19.

Fasano kembali menjelaskan bahwa ini merupakan komplikasi yang parah akibat respons kekebalan terhadap infeksi Covid-19, dan jumlah pasien anak dengan kasus itu terus bertambah. "Dan, seperti di orang dewasa dengan komplikasi sistemik yang sangat serius ini, jantung tampaknya menjadi organ favorit yang menjadi target respons imun pasca Covid-19," ujar Fasano, yang juga seorang profesor Pediatri di Harvard Medical School.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Data IDAI: 2.712 Anak di Indonesia Positif Corona, 51 Meninggal

Dia mengatakan komplikasi respon imun harus menjadi faktor dalam strategi produksi vaksin. Menurut Fasano pula, studi ini memberikan fakta yang sangat dibutuhkan bagi pembuat kebijakan untuk membuat keputusan terbaik bagi sekolah, pusat penitipan anak, dan lembaga lain yang melayani anak-anak.

"Anak-anak adalah kemungkinan sumber penyebaran virus ini, dan ini harus diperhitungkan dalam tahap perencanaan pembukaan kembali sekolah," kata Fasano.

FOX NEWS | JOURNAL OF PEDITRICS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

2 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya