Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Biaya Kuliah Kedokteran Unpad, Gempa Doublet

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 24 Agustus 2020 21:56 WIB

Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Universitas Padjadjaran (Unpad) merilis biaya pendidikan tahun akademik 2020/2021. Pada jenjang sarjana dari tiga jalur penerimaan, uang kuliah tunggal (UKT) per semester termahal di Fakultas Kedokteran sebesar Rp 15 juta. Dana pengembangannya alias uang pangkal di Fakultas Kedokteran dari jalur Seleksi Mandiri mencapai Rp 250 juta.

Berita terpopuler selanjutnya, gempa doublet atau kembar kembali muncul. Kali ini dari Laut Selatan Jawa, namun getarannya tidak sampai ke daratan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kedua gempa itu terjadi tengah malam atau Senin dini hari, 24 Agustus 2020.

Selain itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mengumumkan bahwa Rusia siap bekerja sama dengan Huawei dalam pengembangan teknologi 5G. Lavrov menekankan bahwa Rusia tidak berniat untuk mengikuti langkah Amerika Serikat yang meminta perusahaan untuk tidak bekerja sama terkait 5G dengan Cina, khususnya dengan Huawei.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

Advertising
Advertising

1. Biaya Kuliah Kedokteran Termahal di Unpad, Per Semester Rp 15 Juta

Universitas Padjadjaran. TEMPO/Nita Dian

Universitas Padjadjaran (Unpad) merilis biaya pendidikan tahun akademik 2020/2021. Pada jenjang sarjana dari tiga jalur penerimaan, uang kuliah tunggal (UKT) per semester termahal di Fakultas Kedokteran sebesar Rp 15 juta. Dana pengembangannya alias uang pangkal di Fakultas Kedokteran dari jalur Seleksi Mandiri mencapai Rp 250 juta.

Pada jalur penerimaan biasa dari SNMPTN dan SBMPTN, Unpad membagi pembayaran UKT per semester menjadi lima kelompok. Kelompok 1 sebesar Rp 500 ribu, kelompok 2 Rp 1 juta, dan kelompok 3 Rp 2,5 juta. Besaran UKT 3 kelompok itu berlaku sama di tiap fakultas atau program studi.

Besaran UKT mulai beragam pada kelompok 4 hingga 5. UKT termahal di Fakultas Kedokteran, yaitu Rp 12 juta pada kelompok 4, dan Rp 15 juta di kelompok 5. Sementara di Fakultas Kedokteran Gigi, UKT kelompok 4 sebesar Rp 9 juta, dan Rp 12 juta di kelompok 5.

Di jalur reguler itu, UKT Kedokteran Hewan sebesar Rp 8 juta (kelompok 4), dan termahal Rp 10 juta (kelompok 5). Sementara Teknik Elektro Rp 7,5 juta (kelompok 4) dan Rp 10 juta (kelompok 5).

2. Gempa Doublet Muncul Lagi, Kali Ini di Selatan Jawa

Ilustrasi gempa. geo.tv


Gempa doublet atau kembar kembali muncul. Kali ini dari Laut Selatan Jawa, namun getarannya tidak sampai ke daratan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kedua gempa itu terjadi tengah malam atau Senin dini hari, 24 Agustus 2020.

Gempa bermagnitudo 5,2 terdeteksi pukul 00:38 WIB. Lokasinya pada koordinat 9,76 LS dan 108,19 BT. Jaraknya sekitar 231 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran. Kedalaman sumber gempanya 10 kilometer.

Setelah itu muncul lindu bermagnitude 5,0 pada pukul 00.54 WIB. Lokasinya tidak jauh dari sumber gempa sebelumnya, yaitu pada koordinat 9,61 LS dan 108,28 BT. Jaraknya dari daratan sekitar 213 kilometer barat daya Kabupayen Pangandaran. Sumber gempanya berkedalaman 32 kilometer.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa itu termasuk doublet atau kembar karena kekuatannya hampir sama, dan lokasi sumber kedua gempa serta waktunya relatif dekat. Lokasi sumber gempa berada di Samudera Indonesia selatan Jawa dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

3. Teknologi 5G Huawei Ditolak Amerika, Rusia Siap Bekerja Sama

Ilustrasi 5G. REUTERS

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mengumumkan bahwa Rusia siap bekerja sama dengan Huawei dalam pengembangan teknologi 5G. Lavrov menekankan bahwa Rusia tidak berniat untuk mengikuti langkah Amerika Serikat yang meminta perusahaan untuk tidak bekerja sama terkait 5G dengan Cina, khususnya dengan Huawei.

"5G adalah masalah penting bagi kami, sama seperti di seluruh dunia," ujar dia, seperti dikutip Sputnik News, Minggu, 23 Agustus 2020.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Donald Trump telah melarang perusahaan di negaranya untuk bekerja sama dengan raksasa teknologi asal Negeri Tirai Bambu itu. Hal itu terjadi sejak Mei 2019, karena Amerika menganggap Huawei sebagai alat spionase pemerintah Cina, meski Huawei sudah beberapa kali menepis tuduhan itu.

Lavrov, politikus Rusia yang berusia 70 tahun, juga mencatat bagaimana Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan dalam beberapa kesempatan bahwa jika Rusia tertinggal dalam pengembangan teknologi canggih, baik itu 5G atau kecerdasan buatan, itu akan berdampak buruk bagi negara.

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

5 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya