Anak Beruang Liar Ini Ditemukan Cacat Permanen dan Tanpa Induk

Reporter

Antara

Jumat, 28 Agustus 2020 13:39 WIB

Seekor anak beruang madu (Helarctos malayanus) liar di klinik satwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kota Pekanbaru, Rabu 26 Agustus 2020. Tim Rescue BBKSDA Riau mengevakuasi satwa dilindungi itu karena terpisah dari induknya dan dalam kondisi lumpuh dari areal perusahaan sawit PT. Rimba Lazuardi, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi seekor anak beruang madu liar dari areal perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu. Kondisi anak beruang itu memprihatinkan karena cacat pada kedua kakinya.

“Anak beruang madu tersebut cacat permanen sehingga tidak bisa berjalan,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, dihubungi di Pekanbaru, Kamis 27 Agustus 2020.

Baca juga:
Semburan Lumpur Kesongo Sudah Sering Terjadi, Mirip Bledug Kuwu

Ia mengatakan evakuasi satwa dilindungi itu dilakukan tepatnya di areal PT Rimba Lazuardi, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu. Beruang madu yang diperkirakan berusia dua bulan itu ditemukan oleh pihak perusahaan di konsesi perkebunan sawit itu.

“Saat ditemukan sudah tidak ada induk beruangnya, diduga anak beruang itu ditinggalkan karena kondisinya (cacat),” ujar Suharyono.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan PT Rimba Lazuardi kemudian menyerahkan satwa tersebut ke tim penyelamat yang segera memeriksa kondisi si satwa. Tim sekaligus sosialisasi terkait upaya penanganan konflik satwa dan mengajak bersama-sama berperan dalam merawat, menjaga, dan melestarikan keberadaan satwa dilindungi.

Tim selanjutnya membawa anak beruang tersebut ke Kantor Bidang KSDA Wilayah I dan kemudian diserahkan ke Klinik BBKSDA Riau di Kota Pekanbaru untuk mendapat penanganan lebih lanjut secara intensif. Satwa dilindungi bernama latin "Helarctos malayanus" itu ditempatkan di kandang kecil dan terus mendapat pengawasan dari dokter hewan.

Anak beruang itu terlihat mengalami cacat di kedua kakinya sehingga tidak bisa berjalan. Pelepasliaran masih belum dipastikan karena kondisinya tidak memungkinkan untuk mandiri mencari makan. “Sampai sekarang anak beruang itu masih dibantu untuk makan madu dan minum susu,” katanya.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

3 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

3 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

3 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

3 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

15 hari lalu

Pria di Riau Edit Suara Hakim MK Soal Putusan Sengketa Pilpres, Tambah Narasi Selamat Pendukung 02

Polda Riau menciduk seorang pria di Rokan Hilir Riau karena mengedit suara hakim MK soal putusan sengketa pilpres. Ada narasi jogetin aja.

Baca Selengkapnya