Ahli Sepakat Imunisasi Anak Langkah Awal Penting Lawan Covid-19

Selasa, 1 September 2020 13:53 WIB

Petugas kesehatan memeriksa kesehatan siswa saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SD Negeri 5 Salatiga, Jawa Tengah, Rabu 26 Agustus 2020. Kegiatan penjaringan kesehatan dan bulan imunisasi anak sekolah yang dilakukan ke sejumlah sekolah dasar di Kota Salatiga tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh anak dari virus Campak Rubella. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa ahli mengingatkan kalau imunisasi pada anak menjadi langkah awal penting untuk melawan virus corona Covid-19. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menerangkan, masyarakat harus memahami, anak merupakan masa depan yang harus dijaga kesehatannya.

"Untuk itu pemerintah menyiapkan fasilitas, layanan, dan supply-nya. Lalu memberikan kebebasan mereka untuk memilih yang dirasakan nyaman sehingga tidak ada alasan untuk menunda imunisasi," kata Yuri dalam keterangan tertulis, Senin 31 Agustus 2020.

Saat ini kendala melakukan imunisasi hanya bagaimana cara dalam mengatur operasionalnya, apa lagi di tengah pandemi Covid-19 yang harus menerapkan protokol kesehatan. Imunisasi biasanya dilakukan di puskesmas dan posyandu, serta sekolah-sekolah.

Yuri mengklaim kalau distribusi vaksin ke beberapa daerah di Indonesia sekarang sudah mulai lancar dan bisa teratasi. Selain itu beberapa vaksin yang berasal dari luar negeri atau impor pun sekarang sudah bisa masuk.

Hartono Gunadi, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menambahkan bahwa organisasinya telah berkampanye melalui media sosial mengenai berbagai panduan imunisasi saat masa pandemi Covid-19. Selain itu IDAI juga memastikan dokter yang melakukan praktik imunisasi itu mendapatkan fasilitas yang memadai.

Hartono juga berharap, anggota IDAI yang berpraktek di fasilitas kesehatan mengkomunikasikannya kepada komite medis jika mendapati kekurangan fasilitas tersebut. "Misalnya hanya disediakan masker bedah, padahal menurut kajian IDAI itu tidak cukup, jadi kami menyediakan APD level 2, termasuk hal lainnya seperti face shield," kata dia.

Kenny Peetosutan, spesialis imunisasi di UNICEF Indonesia juga mengatakan, cakupan imunisasi yang drop terlalu rendah akan menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan. Ada kemungkinan, dia menambahkan, penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dicegah kembali ke permukaan.

Baca juga:
Wabah Covid-19 Viralkan Istilah Herd Immunity, Ini Penjelasannya

"Untuk penyakit yang menular akan bisa menular dengan cepat, tapi akan sangat mengkhawatirkan jika nantinya menjadi wabah dan akan sangat sulit untuk menangani wabah pada saat pandemi ini," ujar Peetosutan.

Anak-anak yang melakukan imunisasi sejak dini, dia setuju, tujuannya adalah agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga masyarakat perlu mengetahui hal itu dan diminta untuk tidak khawatir melakukan imunisasi di Puskesmas atau rumah sakit.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

7 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

3 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

3 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya