Covid-19, CanSino Tantang Ahli yang Ragukan Calon Vaksinnya

Reporter

Terjemahan

Kamis, 10 September 2020 00:08 WIB

Ilustrasi peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona Covid-19. ANTARA/Shutterstock/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan vaksin Cina, CanSino Biologics Inc., mengatakan tak akan menuruti begitu saja kritik dari sebagian pakar tentang vaksin virus corona Covid-19 yang sedang dikembangkannya. Cansino balik menyatakan menunggu data hasil uji klinis yang berkecukupan.

Adalah metode pembuatan vaksin Cansino yang mendapat sorotan ilmuwan dari luar perusahaan itu. Mereka khawatir efektivitas Ad5-nCov, nama calon vaksin itu, akan sangat terbatas karena Cansino menggunakan metode viral vector berbasis virus flu pada umumnya.

Menurut para ahli itu, antibodi eksisting dalam tubuh manusia yang memang biasa melawan virus flu itu bisa dengan mudah menghancurkan Ad5-nCov pula. Artinya, pengembangan vaksin akan sia-sia.

Kepala eksekutif ilmuwan Cansino, Zhu Tao, mendebatnya. Menurutnya, sudah banyak kejadian di mana pengembangan vaksin yang semula diragukan justru bisa terbukti bekerja baik dan beredar luas.

"Pengembangan vaksin adalah sebuah ilmu berbasis praktik, dan kita tidak seharusnya ikut saja apa kata ahli itu," katanya dalam sebuah konferensi para investor.

Advertising
Advertising

Zhu Tao menambahkan kalau sejauh ini belum didapati kekhawatiran yang disampaikan sebagian ahli tersebut pada Ad5-nCov. Dia menunjuk kepada hasil uji klinis awal terhadap 128 orang dengan dosis kecil calon vaksin itu.

Ad5-nCoV, meski belum selesai uji klinis skala luas atau fase akhir, bahkan telah disetujui oleh otoritas di Cina untuk disuntikkan kepada personel militer negara itu. Normalnya, izin untuk distribusi atau penggunaan massal seperti itu harus menunggu data hasil uji klinis hingga tahap akhir.

Sementara itu, raksasa farmasi di Inggris, AstraZeneca Plc., mengumumkan menghentikan sementara uji klinis tahap akhir calon vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan. Penyebabnya, satu relawannya yang menerima suntikan calon vaksin itu jatuh sakit. Penghentian sementara menunggu penyelidikan atas penyebab sakit tersebut.

Pensiunan prajurit berusia 84 tahun, Xiong Zhengxing, menjadi sukarelawan tertua di dunia untuk vaksin virus corona COVID-19 potensial. Kredit: Pear Video

AstraZeneca Plc menggandeng University of Oxford mengembangkan vaksin Covid-19 menggunakan teknik viral vector, sama seperti Cansino. Meski begitu Zhu menolak kesimpulan semua teknik viral vector memiliki risiko yang sama.

Baca juga:
Rusia Kembangkan Calon Vaksin Covid-19 Selain Sputnik V

"Tidak ilmiah membandingkan tingkat antibodi yang dibangkitkan oleh kandidat vaksin yang berbeda, karena metode uji yang berbeda bisa menghasilkan distorsi," katanya sambil menambahkan apa yang dialami AstraZeneca sangat wajar dalam proses uji klinis.

REUTERS | ALJAZEERA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

21 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya