Sekolah Stella Maris: Baru Kali Ini Bisnis Pendidikan Masuk Krisis

Reporter

Antara

Selasa, 15 September 2020 17:30 WIB

Siswa sekolah Stella Maris bersiap sebelum mengikuti acara kelulusan secara 'drive thru' di Stella Maris School, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa 9 Juni 2020. Kegiatan wisuda tersebut digelar secara 'drive thru' guna menghindari kerumunan yang bisa menjadi medium penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia pendidikan tak terkecuali terpukul oleh pandemi Covid-19. Seperti diakui Chief Financial Officer PT Stella Maris International, Pierre Sanjaya, selama ini tren bisnis pendidikan selalu positif atau naik.

"Tapi baru kali ini, dalam 25 tahun, bisnis pendidikan masuk dalam krisis," ujar Pierre dalam konferensi pers Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa 15 September 2020.

Menurut Pierre, ada beberapa aspek yang menyebabkan sektor pendidikan terpuruk selama pandemi. Mulai dari aspek orang tua, siswa, guru, hingga perangkatnya.

Untuk aspek orang tua, dia menuturkan, pandemi Covid-19 menuntut mereka harus menyediakan ruang dan waktu khusus untuk membimbing anak-anaknya belajar. Aspek guru, keharusan belajar ekstra dan tidak semua siap dengan fasilitas pembelajaran di rumah.

"Sedangkan untuk siswa, mereka lebih senang belajar di sekolah karena bisa bertemu teman dan ada waktu untuk istirahat maupun olahraga," katanya.

Pierre mengapresiasi pemerintah yang memberikan subsidi kuota internet kepada guru dan siswa. Sebelumnya, dia mengatakan, ketersediaan kuota internet ikut menjadi kendala dalam pendidikan jarak jauh.

Sedang bagi Stella Maris sendiri, Pierre menambahkan, pengelolanya sekolah dengan kurikulum nasional dan internasional itu berinovasi dengan membuat platform yang membantu pembelajaran para siswanya dari rumah.

Advertising
Advertising

Sementara itu Direktur Utama Ghanesa Group, Bayu Rheksa Nugraha, mengatakan kalau pendapatan penyelenggaran bimbingan belajar itu drop hingga 90 persen akibat pandemi Covid-19. "Seharusnya tahun ajaran baru ini 'masa panen', namun kini 'gagal panen', karena sekolah juga ditutup dan pembelajaran dilakukan di rumah," kata Bayu.

Mengatasi hal itu, Ghanesa Gorup, kata Bayu, juga berinovasi dengan meluncurkan program baru menyasar masyarakat umum dan tidak lagi berorientasi pada siswa. "Kami menyediakan kompetensi yang dibutuhkan masyarakat terutama pada masa pandemi Covid-19."

Baca juga:
Cara Kampus ISI Yogya Ospek Mahasiswa Baru, Ada TikTok dan ala Yuotuber

Pada hari yang sama, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 3.507 orang. Total, hingga kini mencapai 225.030 kasus. Dari antaranya, sebanyak 8.965 orang meninggal.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya