Studi Adiksi Internet Ungkap Psikopatologi Isolasi Mandiri Covid-19

Rabu, 16 September 2020 16:44 WIB

Polisi merazia warung internet (warnet) di Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin, 23 Maret 2020. Petugas Polsek Panongan bersama Satpol PP mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya melakukan studi perilaku adiksi internet di era pandemi Covid-19. Hasilnya, mereka menemukan prevalensi 14,4 persen populasi dewasa Indonesia mengalami adiksi atau kecanduan internet.

Studi juga mengungkap durasi online meningkat sebesar 52 persen dibandingkan sebelum pandemi. Selain itu, didapat fakta adiksi itu berhubungan dengan penurunan waktu dan kualitas tidur. Satu anggota tim penelitinya dari Fakultas Psikologi Universitas Katolik Atma Jaya, Kristiana Siste, menerangkan bahwa mereka yang mengalami adiksi internet biasanya juga mengalami kesulitan untuk memulai tidur.

"Buruknya kualitas tidur berpotensi menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan sistem imun," ujar dokter spesialis kedokteran jiwa itu, dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 September 2020.

Hasil studi itu sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional Frontiers in Psychiatry pada 3 September 2020. Laporannya diberi judul 'The Impact of Physical Distancing and Associated Factors Towards Internet Addiction Among Adults in Indonesia During COVID-19 Pandemic: A Nationwide Web-Based Study'.

Selain Siste, peneliti yang terlibat di penelitian ini diantaranya Enjeline Hanafi, Lee Thung Sen, Hans Christian, Adrian, Levina Putri Siswidiani, Albert Prabowo Limawan, Belinda Julivia Murtani, dan Christiany Suwartono. Mereka melakukan studi berbasis web yang melibatkan 4.734 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

Mereka melakukan studi berdasarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah sebagai bentuk perwujudan physical distancing di era pandemi. Berbagai kegiatan mulai dari sekolah, kerja, ibadah, hingga sosialisasi berubah dilakukan secara daring dari rumah. Situasi ini menjadikan internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat, bahkan cenderung menimbulkan perilaku adiksi.

<!--more-->

Di dalam studi tercatat, salah satu faktor prediktif yang menyebabkan perilaku adiksi internet di masa pandemi adalah dorongan mencari informasi terkait penyakit Covid-19. Stres psikologi yang timbul akibat rasa takut terhadap infeksi virus juga bisa mendasari seseorang untuk mencari rekreasi melalui aktivitas online atau internet sebagai salah satu bentuk adaptasi.

Ada tiga kuesioner yang digunakan dalam penelitian, yaitu Kuesioner Diagnostik Adiksi Internet (KDAI), Symptoms Checklist 90 (SCL-90), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Kuesioner disebarkan secara online melalui media sosial oleh tim peneliti sejak 28 April hingga 1 Juni 2020.

Selain itu, kuesioner juga dikirim ke sekretaris dari setiap perusahaan milik negara dan akademisi universitas. Penelitian ini menggunakan strategi respondent driven sampling, artinya responden penelitian diminta untuk membantu menyebarkan link kuesioner kepada orang lain.

Di dalam penelitian ditulis perlunya mewaspadai penggunaan internet berlebih, karena justru bisa memperberat rasa cemas, depresi, dan mendorong perilaku kompulsi yang semakin memperparah infeksi Covid-19. Ini, studi menyebutkan, terutama pada individu dengan kasus suspek atau terkonfirmasi Covid-19 dalam rumah tangga atau isolasi mandiri.

"Situasi ini memiliki peluang lebih tinggi untuk terjadi karena mereka memiliki skor psikopatologi dua kali lebih tinggi."

Baca juga:
Nomor Ponsel Siswa untuk Kuota Internet Gratis, Sebagian Tidak Aktif

Secara umum, hasil penelitian diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kondisi kesehatan psikologisnya di masa pandemi ini. Juga bisa menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun regulasi penggunaan internet dan kebijakan publik lainnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

22 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

23 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

2 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

3 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya