Memo Internal di AS Sebut Kematian Covid-19 Meningkat Hampir 17 Persen

Reporter

Terjemahan

Kamis, 17 September 2020 22:28 WIB

Acara reli motor Sturgis, Dakota Selatan, Amerika Serikat, menyebarkan sekitar 266 ribu kasus Covid-19. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Tren kasus baru infeksi virus corona Covid-19 di Amerika Serikat menurun sedikit saja sementara kasus kematiannya meningkat. Perkembangan ini diketahui berdasarkan memo internal dari Federal Emergency Management Agency yang diperoleh ABC News pada Rabu malam 16 September 2020.

Otoritas kesehatan di Amerika Serikat mengkonfirmasi sebanyak 261.204 kasus baru Covid-19 sepanjang 9-15 September lalu, turun 0,7 persen dari periode seminggu sebelumnya. Saat yang sama ada 5.906 kasus kematian yang dilaporkan, meningkat 16,6 persen dibandingkan periode 7 hari sebelumnya.

Memo internal itu juga mencatat angka kasus positif dari tes Covid-19 di seluruh AS saat ini sebesar 4,4 persen dari total tes sampel yang dilakukan. Angka itu hanya lebih rendah 0,1 persen daripada periode sebelumnya.

Termasuk di antara korban meninggal Covid-19 di AS adalah seorang bayi berusia dua bulan di Michigan. Kematian bayi itu diumumkan chief medical executive Michigan, Joneigh Khaldun, dalam konferensi pers Rabu lalu. Khaldun sekaligus mendiskusikan bagaimana anak-anak tidak luput dari infeksi virus corona.

"Saya begitu sedih mendengar berita ini," katanya. "Duka saya yang sangat mendalam untuk orang tua dan keluarga bayi itu."

Advertising
Advertising

Menurut Khaldun, hampir 800 anak di Amerika Serikat terdiagnosa Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). Ini, Khaldun menambahkan, adalah penyakit baru pada anak yang berhubungan dengan Covid-19, penyebab gagal fungsi multiorgan.

Presiden Donald Trump bereaksi ketika dia naik panggung saat kampanye di Tulsa, Oklahoma, 20 Juni 2020. [REUTERS / Leah Millis]

"Studi-studi menunjukkan bahwa sementara anak-anak umumnya berisiko rendah tapi mereka tetap mungkin terinfeksi parah Covid-19, dan bisa menularkannya kepada orang lain," kata Khaldun.

<!--more-->

Dengan tambahan data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS bahwa 12 anak berusia kurang dari setahun telah meninggal karena Covid-19 per 12 September, Khaldun mendesak semua orang mengenakan masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak fisik. "Covid-19 bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng," katanya lagi.

Khaldun bisa jadi menyentil Presiden AS Donald Trump yang belum lama ini terungkap mengakui besarnya ancaman virus corona jenis baru ini namun sengaja mengecilkannya di hadapan publik Amerika. Alasan Trump, tidak ingin menciptakan kepanikan.

"Tentu saja saya tidak ingin berseru-seru, 'kematian, kematian'," katanya dengan nada tinggi saat dimintai penjelasan atas sikapnya tersebut dalam jumpa pers di Gedung Putih, pada Kamis sepekan lalu.

Sebelumnya, dia menyatakan mencintai negaranya dan karenanya tidak ingin orang-orang menjadi takut karena ancaman wabah Covid-19. Dia juga mengatakan kalau dirinya berpotensi membawa Amerika Serikat ke kepanikan dan menyebabkannya kacau.

"Kami ingin menunjukkan rasa percaya diri. Kami ingin tunjukkan kekuatan sebagai sebuah bangsa. Dan itu yang sudah saya lakukan."

Baca juga:
Tembus 5 Juta Kasus Covid-19, India Diperkirakan Segera Lampaui Amerika

Tapi, sebagian kalangan mengecam sikap itu justru menjerumuskan AS kini sebagai negara terdampak terburuk dari pandemi Covid-19. Per artikel ini dibuat, negara itu telah melaporkan 6,6 juta kasus infeksi virus itu dengan jumlah kematian yang hampir menyentuh angka 200 ribu kasus.

ABC NEWS | VOA | JOHNS HOPKINS UNIVERSITY & MEDICINE

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

8 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

17 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

2 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya