Dari Covid-19, Ilmuwan Dunia Teliti Cara Baru Obati Kanker

Jumat, 18 September 2020 12:02 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Dalhousie University, Kanada, Shashi Gujar, mempelajari kemungkinan respons imun atau kekebalan tubuh terhadap SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, untuk bisa melawan kanker. Seperti diketahui, sistem kekebalan tubuh mendeteksi virus dan bakteri asing sebagai ancaman, tapi tidak terhadap kanker.

Gujar dari Departemen Patologi dan koleganya di Amerika Serikat, Denmark, Prancis, Jerman, dan India, mengeksplorasi apakah virus corona dapat berperan sebagai generasi penerus imunoterapi kanker. Saat ini penelitiannya sudah diterbitkan di jurnal OncoImmunology.

"Kami menemukan cara mengelabui sel T spesifik virus corona untuk berpikir bahwa kanker Anda terinfeksi oleh virus," kata Gujar, seperti dilaporkan Fox News, Kamis, 17 September 2020.

Studi tersebut menjelaskan bahwa ketika seseorang tertular SARS-CoV-2, sistem kekebalan mengenali virus dan 'sel T' mengaktifkan serta bertindak dengan cara tertentu untuk hanya membunuh sel yang menyimpan virus tersebut. Vaksin yang saat ini sedang diuji di seluruh dunia juga disebut bekerja dengan memicu sel T spesifik virus corona ini.

Adapun sebelumnya para ahli telah menjelaskan fungsi sel T yang memiliki sel memori yang disimpan di dalam tubuh setelah seseorang melawan infeksi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sistem kekebalan mengingat apa yang dipelajarinya tentang bagaimana melindungi tubuh dari penyakit tertentu.

"Sel memori akan bertindak sebagai alarm dan membantu sistem kekebalan mengidentifikasi dan memproduksi antibodi untuk menyerang virus asing atau lainnya seperti kuman jika memasuki tubuh lagi," tulis CDC dalam laman resminya.

Gujar dan koleganya menuliskan bahwa sel T dapat mencari SARS-CoV-2 di dalam tubuh, dan menghancurkan sel tempat virus itu bereplikasi, sehingga membantu tubuh pulih dari infeksi. Mereka lalu mencoba membuat sel T menyerang tumor.

Caranya, membuat sel kanker mengekspresikan penanda yang sama dengan sel penyimpan virus corona. Dengan demikian mereka menjadi target sel-T seperti saat menggebu menyerang sel yang diinfeksi virus corona. "Begitu kami tahu itu berhasil, imunoterapi ini sebenarnya akan menjadi proses yang langsung dan mungkin sesuatu yang kami akan dapat mulai gunakan pada pasien lebih cepat," tulis para peneliti.

Teknik ini juga dituliskan menjadi strategi yang sangat baru dan praktis untuk memanfaatkan sel T spesifik virus melawan berbagai jenis kanker, dan itu yang menurut peneliti sangat menarik. "Sel-sel spesifik virus corona berpotensi ditemukan pada jutaan orang di seluruh dunia karena infeksi atau vaksin, membuat jenis imunoterapi kanker ini berguna untuk populasi di seluruh dunia."

Baca juga:
3 Bukti Studi Covid-19 Li-Meng Yan, Platform Media Sosial Beda Sikap

Penelitian berikutnya dari Gujar dkk adalah menguji tag khusus virus corona yang ditemukan pada populasi berbeda. Mereka kemudian berencana membuat formula mewakili campuran dari tag-tag yang ada untuk bisa mengobati kanker di klinik di seluruh dunia.

FOX NEWS | ONCOIMMUNOLOGY | CDC

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

16 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

4 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya