Manfaat di Balik Merahnya Mawar Antar Pengukuhan Guru Besar UMM

Reporter

Antara

Sabtu, 19 September 2020 18:58 WIB

ilustrasi valentine mawar merah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pigmen pada mawar merah (Rosa sp.) mengandung senyawa antosianin. Pengaruh senyawa itu membuat mawar merah tak hanya bermanfaat sebagai pewarna alami, tapi juga dapat mencegah atau memperlambat oksidasi lipid dan mencegah berlanjutnya oksidasi senyawa baik dalam suatu produk (zat gizi, enzim yang mudah teroksidasi).

Hasilnya, saat digunakan sebagai pewarna makanan atau minuman, proses kematian sel dan penurunan fungsi metabolisme hati dapat dihindari. Elfi Anis Saati memaparkan itu dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai guru besar bidang teknologi hasil pertanian Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat 18 September 2020.

“Upaya meningkatkan daya guna ekstrak pigmen antosianin dari mahkota bunga mawar sebagai pengawet alami juga terus dilanjutkan terhadap sifat hambatnya di beberapa mikrobia pembusuk maupun patogen, seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella typhmurium, Pseudomonas sp," katanya.

Elfi mengatakan, konsentrat bunga mawar merah yang diujikan dengan bakteri uji Pseudomonas sp. mampu membunuh bakteri dengan sangat baik. Bahkan, telah dibuktikannya, hasil ekstraksi tersebut dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan mikroba pada ikan.

Konsep ini, lanjutnya, menggambarkan sifat fungsional beragam pigmen hayati lokal tidak hanya sebagai zat pewarna, tetapi juga dapat difungsikan sebagai zat antioksidan alami. Karena itu, Kepala Laboratorium Sentral dan Halal Center UMM ini menyarankan produksi zat pewarna alami yang efektif untuk beberapa jenis pangan (makanan-minuman) dapat dijalankan.

Advertising
Advertising

"Harapannya, bumi pertiwi yang subur penuh sumber hayati ini dapat menghasilkan pigmen berkualitas dari beberapa organ kekayaan hayati lokal, khususnya sebagai pengganti pewarna berbahaya Rhodamin B, Methanyl yellow, dan Amaranth," kata Elfi dalam sidang pengukuhan yang digelar di ruang terbuka dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 itu.

Elfi memeri judul orasi ilmiahnya itu 'Pemberdayaan Hasil Pertanian Lokal Potensial Ber-Pigmen dan Peran Sadar Gizi Keluarga Mendukung Ketahanan Pangan Halal Thoyyiban'. Menurut dia, pentingnya ketahanan pangan dalam ekonomi global dan nasional harus dipahami oleh berbagai kalangan, baik pemerintahan, organisasi internasional, pengelola sektor swasta, maupun lembaga kemasyarakatan.

Baca juga:
Warga Malang Ciptakan Alat agar Nyaman Pakai Masker

"Hal ini dapat dimulai dari ketahanan pangan keluarga. Salah satu yang berpengaruh terhadap kualitas pangan adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP), seperti zat pewarna, bahan pengawet, penyedap rasa, antigumpal, pemucat, dan pengental," katanya.

Berita terkait

Sederet Alasan Kita Perlu Sering Makan Pepaya

16 jam lalu

Sederet Alasan Kita Perlu Sering Makan Pepaya

Pepaya kaya vitamin dan mineral dan ada bukti klinis peran pepaya dalam meningkatkan sistem imun. Dua pakar diet pun membeberkan alasannya.

Baca Selengkapnya

Sertifikasi Halal UMK Diundur 2026, LPPOM Minta Sektor Hulu Diprioritaskan

2 hari lalu

Sertifikasi Halal UMK Diundur 2026, LPPOM Minta Sektor Hulu Diprioritaskan

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI minta sektor hulu diprioritaskan. Sertifikasi halal UMK diundur 2026.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah UMM 2024 Program S1, D4 dan D3

3 hari lalu

Biaya Kuliah UMM 2024 Program S1, D4 dan D3

Rincian biaya kuliah program S1, D4, dan D3 UMM 2024

Baca Selengkapnya

LPPOM MUI Dukung Pengusaha Beri Jaminan Halal Produk

5 hari lalu

LPPOM MUI Dukung Pengusaha Beri Jaminan Halal Produk

Kontaminasi dari lingkungan bisa sebabkan zat haram masuk. Sertifikasi halal suatu produk bisa meningkatkan rasa aman konsumen.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

5 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

6 hari lalu

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

Antioksidan pada jus delima diklaim bisa melawan kerusakan pada sel-sel akibat peradangan. Tapi bolehkah diminum setiap hari?

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

6 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

8 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

9 hari lalu

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.

Baca Selengkapnya