Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Distribusi Vaksin Covid-19 WHO, Penutupan Kampus

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Rabu, 23 September 2020 19:54 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bagaimana vaksin virus corona Covid-19 dikembangkan dan rencana distribusi vaksin ke seluruh dunia. Untuk mendistribusikannya, WHO mengaku memiliki rencana dua fase yang akan dipelajari dan dinilai dengan cermat.

Berita terpopuler selanjutnya tentang kampus Universitas Abdurachman Saleh (Unars) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara sejak Senin lalu hingga 14 hari ke depan. Penyebabnya, seorang dosen dan staf bagian administrasi positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Selain itu, gangguan pada perut seperti diare dan muntah-muntah berpotensi menjadi gejala Covid-19 yang krusial di kalangan anak-anak dan harus ditambahkan ke dalam kriteria pengujian virus tersebut, yang umumnya saat ini meliputi demam, batuk serta kehilangan indera penciuman atau perasa, ungkap sebuah studi terbaru dari Queen's University di Belfast.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. WHO Umumkan Rencana 2 Fase Distribusi Vaksin Covid-19

Advertising
Advertising

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bagaimana vaksin virus corona Covid-19 dikembangkan dan rencana distribusi vaksin ke seluruh dunia.

Lebih dari 170 negara sedang dalam pembicaraan untuk bergabung dengan Covid-19 Vaccines Global Access Facility atau Covax, dengan tujuan mengembangkan dan mendistribusikan dosis vaksin pada akhir 2021.

Di bawah rencana tersebut, negara-negara kaya dan miskin akan mengumpulkan uang untuk memberikan jaminan kepada produsen untuk sejumlah kandidat vaksin. Idenya adalah untuk mencegah penimbunan dan fokus pada vaksinasi orang berisiko tinggi di setiap negara yang berpartisipasi terlebih dahulu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan, jika dan ketika memiliki vaksin yang efektif harus menggunakannya secara efektif. "Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah mulai dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara, bukan semua orang di beberapa negara," ujar dia, seperti dikutip Washington Post, Senin, 21 September 2020.

2. Lagi, Kampus Ditutup Sementara Gara-gara Covid-19

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

Kampus Universitas Abdurachman Saleh (Unars) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ditutup sementara sejak Senin lalu hingga 14 hari ke depan. Penyebabnya, seorang dosen dan staf bagian administrasi positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Akhmad Yulianto mengungkapkan kalau satu dari dua kasus positif Covid-19 di kampus itu bahkan meninggal. "Kami mendapatkan laporan dari Rektor Unars yang katanya penutupan selama 14 hari, namun dalam seminggu akan dievaluasi," katanya, Senin 21 September 2020.

Selain ditutup sementara, Dinas Kesehatan Situbondo berkoordinasi dengan pimpinan Unars untuk menelusuri kontak erat dengan dua orang itu untuk selanjutnya dilakukan swab test. Tindakan serupa, dijelaskan Yulianto, dilakukan atas kasus satu orang yang positif di Kantor Dinas Perhubungan setempat.

"Untuk di Dinas Perhubungan juga ditutup sementara. Mengenai rentang waktu penutupan sementara tergantung kepalanya," kata dia sambil menjelaskan total kasus Covid-19 di Situbondo sebanyak 476 orang dengan 36 orang meninggal.

3. Studi: Diare dan Muntah Gejala Covid-19 Krusial pada Anak

Sejumlah anak-anak menggunakan masker saat mengikuti upacara sebelum mengikuti pelajaran di dalam kelas saat tahun ajaran baru dimulai di tengah pandemi Covid-19 di Damaskus, Suriah, 13 September 2020. REUTERS/Yamam Al Shaar

Gangguan pada perut seperti diare dan muntah-muntah berpotensi menjadi gejala Covid-19 yang krusial di kalangan anak-anak dan harus ditambahkan ke dalam kriteria pengujian virus tersebut, yang umumnya saat ini meliputi demam, batuk serta kehilangan indera penciuman atau perasa, ungkap sebuah studi terbaru dari Queen's University di Belfast.

Studi tersebut, yang melibatkan 992 anak sehat berusia antara 2-15 tahun di seluruh Inggris, menguji antibodi Covid-19 mereka dan mengumpulkan data terkait gejala-gejala yang mereka derita.

Hasilnya menemukan bahwa hampir tujuh persen dari jumlah anak-anak itu teruji positif antibodi Covid-19, yang mengindikasikan bahwa mereka telah terinfeksi sebelumnya meski hanya separuh di antaranya yang menunjukkan gejala.

Di antara semua gejala yang berbeda, demam menjadi gejala yang paling sering diderita dan mencakup 31 persen dari seluruh anak-anak yang terinfeksi Covid-19.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

20 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya