Facebook dan Twitter Lumpuhkan Status Trump soal Covid-19 dan Flu

Reporter

Antara

Kamis, 8 Oktober 2020 07:43 WIB

Presiden Donald Trump, membuka maskernya saat berada di balkon Truman usai kembali dari rumah sakit Walter Reed Medical Center untuk menjalani perawatan Covid-19 di Washington, 5 Oktober 2020. Trump meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed setelah dirawat selama empat hari karena Covid-19. REUTERS/Erin Scott

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Twitter dan Facebook bereaksi terhadap unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Covid-19 dan flu. Unggahan orang nomor satu di AS itu dinilai menyebarkan hoax yang dianggap melanggar aturan di kedua platform tersebut.

Dikutip dari Reuters, Presiden Trump pada Senin membagikan informasi di media sosial bahwa masyarakat tidak usah takut terhadap Covid-19. Dia melakukan itu setelah tiga hari di rawat di rumah sakit militer di luar Washington karena mengaku terinfeksi virus corona penyebab penyakit yang sedang mewabah di dunia saat ini.

Dalam informasi yang dibagikannya, Trump disebut menyamakan Covid-19 dengan sakit flu. Facebook lalu meresponsnya dengan menurunkan unggahan tersebut, meski unggahan sudah sempat dibagikan sebanyak 26 ribu kali oleh warganet. "Kami menghapus informasi tidak benar mengenai keparahan Covid-19," kata juru bicara Facebook kepada Reuters.

Twitter juga bereaksi sama tapi hanya mematikan fitur retweet ke unggahan Trump. Twitter melabeli cuitan tersebut "menyebarkan informasi menyesatkan dan berbahaya berkaitan dengan Covid-19". Cuitan tersebut masih bisa diakses.

Juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella, balik menuding media sosial punya agenda sendiri dengan menyensor unggahan sang presiden. Silicon Valley dan media arus utama disebutnya secara konsisten menggunakan platform mereka untuk menakut-nakuti dan menyensor Presiden Trump, demi kepentingan agenda mereka sendiri.

Advertising
Advertising

"Bahkan sekarang, ketika waktu-waktu kritis melawan virus corona," kata Parella.

Baca juga:
Ridwan Kamil: Impor Vaksin Corona Tiba di Indonesia November

Mengutip data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, flu menewaskan 22.000 orang di AS pada musim flu 2019-2020. Tapi Covid-19, sejak kasusnya merebak di awal tahun ini, lebih dari 210.000 nyawa di negara tersebut terenggut. Angka tersebut merupakan angka kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut.

Berita terkait

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya