September 2020 Pecahkan Rekor Bulan Terpanas

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 8 Oktober 2020 15:21 WIB

Foto yang diabadikan pada 21 September 2020 ini menunjukkan dasar sebuah danau yang kering di Istanbul, Turki. Kota metropolitan terbesar Turki, Istanbul, berusaha mengatasi kekurangan air akibat minimnya curah hujan dan musim panas yang kering. Ketinggian air di sembilan bendungan yang memasok kebutuhan kota itu pada Senin (21/9) merosot menjadi 40 persen, turun dari 52 persen pada periode yang sama tahun lalu. (Xinhua/Osman Orsal)

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti dari program observasi European Union’s Earth Copernicus mengatakan bulan September 2020 merupakan bulan terpanas yang tercatat secara global. Rekor baru suhu panas ini didorong oleh cuaca panas yang menyentuh hampir setiap benua.

CNN, pada Kamis, 8 Oktober 2020, melaporkan Eropa mengalami suhu terpanas sepanjang September dengan rekor pertengahan bulan di Paris, sementara Paraguay dan Brasil selatan mengalami cuaca terpanasnya di akhir bulan. Hal serupa juga terjadi di Siberia, Australia, dan Los Angeles County.

Secara keseluruhan, suhu September 2020 lebih tinggi 0,05 derajat Celcius dibandingkan September 2019, bulan terpanas sebelumnya. Sedangkan dibandingkan pada September 40 tahun lalu, suhu September 2020 lebih tinggi 0,63 derajat celcius.

Selain itu, para ilmuwan juga mengatakan suhu tahunan untuk tahun 2020 menunjukkan pola yang mirip dengan tahun 2016 yang merupakan tahun terpanas sampai saat ini. Belum ada kepastian apakah suhu tahunan 2020 juga akan memecahkan rekor suhu tahun 2016.

Menurut para peneliti, pemecahan rekor suhu terpanas akan bergantung pada pola iklim lain seperti La Nina, sebuah pola cuaca kompleks yang dihasilkan dari variasi suhu laut di Pasifik Ekuator.

Advertising
Advertising

Di bulan yang sama, Copernicus juga menemukan bahwa luas es laut Arktik pada bulan September 2020 mencapai tingkat terendah kedua setelah September 2012.

“Kombinasi rekor suhu dan rendahnya es laut Arktik pada tahun 2020 menyoroti pentingnya peningkatan dan pemantauan lebih komprehensif di Kawasan yang memanas lebih cepat,” kata Direktur Layanan Prubahan Iklim Copernicus, dikutip dari BBC.

Rekor cuaca seperti bulan September sebenarnya selalu dipecahkan secara alami. Tapi untuk fenomena yang terjadi belakangan ini, beberapa ahli meteorologi menilai ada dampak dari aktivitas manusia.

Ilmuwan perubahan iklim dari Reading University, Edward Hawkins, mengatakan fenomena pemecahan rekor yang terjadi saat ini baru diakibatkan oleh kenaikan suhu Bumi sebanyak satu derajat. “Satu derajat pemanasan berbahaya bagi sebagian orang, seperti yang telah kita lihat. Dua derajat masih lebih berbahaya, dan tiga derajat bahkan lebih berbahaya," kata Hawkins.

FORBES | CNN | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Januari 2024 Pecahkan Rekor Bulan Terpanas Dunia

8 Februari 2024

Januari 2024 Pecahkan Rekor Bulan Terpanas Dunia

Januari 2024 memecahkan rekor bulan terpanas dunia, menurut catatan Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

17 Januari 2024

Terdeteksi di Indonesia, Apa Itu Siklon Tropis?

Siklon tropis didefinisikan sebagai suatu sistem tekanan rendah yang memiliki angin berputar siklonik dan terbentuk di lautan wilayah tropis.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

BMKG: Hujan Guyur sebagian Besar Ibu Kota Provinsi di Hari Natal 2023

25 Desember 2023

BMKG: Hujan Guyur sebagian Besar Ibu Kota Provinsi di Hari Natal 2023

BMKG memprediksi hujan akan mengguyur sebagian besar Ibu Kota Provinsi pada Hari Natal 2023, Senin, 25 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Fenomena Suhu Meningkat di Musim Hujan Ini Tergolong Unik

19 Desember 2023

BRIN Sebut Fenomena Suhu Meningkat di Musim Hujan Ini Tergolong Unik

Fenomena peningkatan suhu di Indonesia tergolong unik, sebab situasi ini juga dibarengi dengan curah hujan yang tinggi.

Baca Selengkapnya