Kasus Dua Kali Positif Covid-19: Warga Tulungagung Meninggal

Reporter

Antara

Minggu, 18 Oktober 2020 21:37 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Tulungagung - Seorang pasien isolasi di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, meninggal setelah dua kali positif Covid-19. Kasus ini semakin menegaskan seseorang yang sudah sembuh masih mungkin terinfeksi ulang virus corona Covid-19. Sebelumnya tercatat setidaknya lima kasus seperti itu di dunia.

Pada kasus Tulungagung, pasien itu adalah petugas medis, berusia 52 tahun, dan memiliki penyakit penyerta (komorbid). meninggal setelah hampir 20 hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr. Iskak dengan kondisi yang memburuk karena komorbid yang diidapnya.

Juru Bicara gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, mengatakan pasien itu terkonfirmasi positif Covid-19 untuk kedua kalinya pada akhir September. "TRS tak mampu bertahan dengan fungsi paru yang sudah tidak bisa lagi maksimal," kata Galih menyebut si pasien, Minggu 18 Oktober 2020.

Galih menerangkan, infeksi pertama Covid-19 pasien itu terkonfirmasi pada 22 Juli lalu. Saat itu, setelah tiga hari menjalani perawatan di ruang isolasi, si pasien dinyatakan sembuh, yakni pada 25 Juli.

Dia pun kembali beraktivitas seperti sedia kala sebelum kemudian dilaporkan mengalami gejala pneumonia pada 28 September. Hasil pemeriksaan pada 30 September memastikan kasus positif infeksi SARS-CoV-2 yang kedua kalinya .

Advertising
Advertising

"TRS dirawat di RSUD dr. Iskak, namun kondisinya terus menurun dan dinyatakan meninggal akibat Covid-19 pada Jumat 16 Oktober," kata Galih

Kasus itu menambah jumlah angka kematian Covid-19 di Tulungagung menjadi empat orang. Adapun total kasus terkonfirmasi per 17 Oktober sebanyak 443 orang, dengan 404 penderita di antaranya berhasil sembuh.

Laporan perulangan infeksi virus corona Covid-19 juga pernah datang dari Hong Kong, Belanda, Belgia, Ekuador dan yang belum lama ini, Amerika Serikat. Tiga laporan yang pertama mengatakan bahwa infeksi yang kedua kalinya tidak lebih serius dari yang pertama.

Namun, dua kasus yang di Ekuador dan Amerika Serikat menunjukkan sebaliknya, bisa lebih parah. Seorang di antaranya yang di AS sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit dan kasusnya menjadi obyek penelitian yang hasilnya diungkap di jurnal Lancet Infectious Diseases.

Baca juga:
Pria di Amerika Ini Jadi Kasus Kelima Perulangan Infeksi Covid-19

"Jadi, paparan SARS-CoV-2 sebelumnya mungkin tidak menjamin kekebalan tubuh dalam semua kasus,” kata penulis studi tersebut. Mereka menyarankan, "Semua individu, baik sebelumnya didiagnosis dengan Covid-19 atau tidak, harus mengambil tindakan pencegahan yang sama untuk menghindari infeksi SARS-CoV-2.”

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

19 hari lalu

Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya