Gempa Kemarin: Mentawai Berguncang Lagi, Posisi Sumber yang Sama

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Oktober 2020 07:58 WIB

Pantauan BMKG terkait gempa bumi yang terjadi di Mentawai, Sumatera Barat, sejak Kamis hingga Senin 15-19 Oktober 2020. (FOTO ANTARA/HO.BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik kembali menggoyang dari Pagai Selatan, Mentawai, pada Rabu malam, 21 Oktober 2020. Lokasinya masih di sekitaran sumber gempa yang terjadi pada Senin lalu saat empat gempa terjadi dalam satu hari.

Gempa Rabu malam tercatat pada pukul 21.35 WIB dengan kekuatan Magnitudo 5,2. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut dalam situs web resminya, sumber gempa itu berada di laut, 33 kilometer barat daya Pulau Pagai Selatan.

Sumber gempa berasal dari posisi lintang-bujur 3,31 LS dan 100,35 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Dampak guncangan di permukaan disebutkan BMKG dapat dirasakan di Pulau Pagai Selatan dan Utara sekuat III Skala MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Lokasi sumber gempa itu satu gempa yang terjadi Senin siang lalu. Saat itu kekuatannya terukur 5,8 M dengan kedalaman sumber 14 kilometer.

Pada hari itu pula BMKG telah memperingatkan adanya peningkatan aktivitas gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, khususnya di wilayah Pagai Selatan. Peningkatan disebut telah terjadi sejak sepekan lalu atau 15 Oktober.

Advertising
Advertising

Sejak itu terhitung telah terjadi 13 kali gempa dangkal dengan variasi magnitudo. Rinciannya yaitu pada 15 Oktober terjadi 4 kali gempa, 17 Oktober juga 4 kali gempa, sekali gempa pada 18 Oktober, dan kembali 4 gempa pada 19 Oktober.

"Semua gempa bersumber dari kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng di Zona Megathrust Mentawai-Pagai,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Rentetan aktivitas gempa yang pusat sumbernya membentuk kluster di sebelah barat Pagai Selatan ini, Daryono menyatakan, patut diwaspadai. Berdasarkan riwayat kegempaan di lokasi itu, “Dikhawatirkan rentetan gempa ini merupakan gempa pembuka sebelum terjadinya gempa utama.”

Baca juga:
Pagi Ini, 3 Gempa Beruntun Guncang Selatan Banten Sampai Sukabumi

BMKG meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan namun meningkatkan kewaspadaan. Termasuk siap merespons setiap informasi serta peringatan dini dengan baik dan rasional. “Baik respon evakuasi mandiri maupun peringatan tsunami,” ujarnya.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

3 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

6 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

10 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

11 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

11 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

12 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

18 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya