AS Izinkan AstraZeneca Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 24 Oktober 2020 13:21 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - AstraZeneca mengumumkan pada Jumat 23 Oktober 2020, telah bisa memulai kembali uji klinis Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat. Mereka menyatakan telah mengantongi izin per Kamis, seperti halnya juga bagi Johnson & Johnson yang sudah bersiap memulai lagi uji klinisnya di negara yang sama per Senin atau Selasa pekan depan.

Uji klinis vaksin Covid-19 dari keduanya diputuskan dihentikan setelah temuan kasus relawan masing-masing berturut-turut pada 6 September dan 12 Oktober lalu. Amerika Serikat, untuk vaksin AstraZeneca, adalah yang terakhir memberikan izin untuk uji klinis itu bisa disambung lagi ketimbang negara-negara lain yang menjadi lokasi uji coba vaksin tersebut.

Di Amerika Serikat pula, izin-izin itu diberikan tepat sepuluh hari menjelang pemilihan presiden di negara itu. Seperti diketahui AstraZeneca dan J & J termasuk yang telah meneken kontrak penyediaan vaksin di Amerika Serikat. Sejumlah negara, seperti diketahui, telah berlomba memesan vaksin Covid-19 di tengah pandemi yang telah menginjak usia hampir sembilan bulan ini.

Sebagian pejabat dan ahli menunjukkan kekhawatiran bahwa persetujuan diberikan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) di bawah tekanan politik. Selain sekitar 25 persen warga Amerika Serikat yang telah menyatakan ragu menjalani vaksinasi.

“Seiring uji klinis itu berjalan lagi, saya berharap dikomunikasikan kepada publik kalau prosedur sudah diikuti menurut standar etika tertinggi dan tidak ada yang mencampuri proses regulasi FDA," kata Matthew Hepburn, kepala pengembangan vaksin dalam Operation Warp Speed, sebuah kemitraan publik-swasta untuk mempercepat upaya-upaya inokulasi.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Eropa Mencekam, WHO: Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Bisa Seret Angka Kematian

AstraZeneca sendiri kembali menegaskan kalau dalam sebuah uji klinis skala besar kasus relawan jatuh sakit sangat mungkin terjadi. Meski begitu mereka juga menekankan bahwa FDA telah mengkaji ulang seluruh data keselamatan dari uji yang dilakukan AstraZeneca di global dan menyimpulkan aman untuk melanjutkannya kembali.

<!--more-->

Selain di AS, uji klinis fase final AstraZeneca tersebar di Inggris Raya, Brasil, Afrika Selatan, dan Jepang. Tiga yang pertama sudah memulai kembali tak lama setelah penghentian sementara pada 6 September lalu. Sedang Jepang menyusul membeir lampu hijau pada awal bulan ini. Vaksin AstraZeneca dikembangkan bersama tim peneliti dari University of Oxford.

Pada kasus AstraZeneca, seorang relawan perempuan berusia 37 tahun mengeluhkan, di antaranya, sulit berjalan serta lemas dan sakit pada lengan sehari setelah menerima suntikan dosis yang kedua pada 5 September lalu. Kasus kedua dilaporkan terjadi di Brasil pada pekan ini bahwa seorang relawan meninggal.

Dalam penjelasannya terhadap kasus yang pertama, baik AstraZeneca maupun Oxford, mengatakan sakit itu bukan karena efek vaksin. Sedang terhadap kasus di Brasil disebutkan kalau relawan itu termasuk dalam kelompok penerima plasebo--bukan vaksin--dalam uji klinis.

Pada kasus relawan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, uji klinis diputuskan dihentikan untuk dikaji lagi setelah ada seorang relawan menderita sakit yang belum terjelaskan. Saat uji klinis fase final melibatkan 60 ribu pasien di delapan negara baru saja bergulir 23 September.

Baca juga:
WHO Perkirakan Ada Vaksin Covid-19 Akhir Tahun Ini

Dalam penjelasannya kemudian, Johnson & Johnson menyatak tak ditemukan sebab akibat yang jelas antara uji klinis dan sakit itu. "Ada banyak kemungkinan faktor penyebab dan berdasarkan informasi yang kami kumpulkan juga input dari pakar yang independen tidak didapati bukti kandidat vaksin penyebabnya," bunyi pernyataan raksasa perusahaan kesehatan di AS itu.

REUTERS | CNN

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

8 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

47 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Popularitas Instagram UGM Nomor 3 di Dunia, Hanya Kalah dari Harvard dan Oxford

27 Februari 2024

Popularitas Instagram UGM Nomor 3 di Dunia, Hanya Kalah dari Harvard dan Oxford

Instagram UGM menjadi instagram perguruan tinggi terpopuler ke-3 di dunia versi UniRank

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya