Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Gempa Palu, Dua Dosen Untan Meninggal, Covid-19 AS

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Senin, 26 Oktober 2020 21:04 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa kedua yang bisa dirasakan sepanjang hari ini, Minggu 25 Oktober 2020. Gempa itu terjadi 19 kilometer sebelah utara Palu, Sulawesi Tengah, dengan kekuatan Magnitudo 3,6.

Berita terpopuler selanjutnya tentang dua dosen di dua fakultas berbeda di Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal pada Minggu 25 Oktober 2020. "Kami keluarga besar Universitas Tanjungpura sedang berduka," kata Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Minggu malam.

Selain itu, hampir delapan bulan setelah Gedung Putih pertama kali mengumumkan akan beralih dari upaya penahanan ke mitigasi untuk menghentikan penyebaran epidemi Covid-19, pemerintah AS sekarang menggantungkan harapannya pada vaksin untuk menginokulasi populasi dan terapi untuk mengobati penyakit tersebut.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:

1. Giliran Palu Digoyang Gempa, Sumber di Darat

Advertising
Advertising

Ilustrasi gempa. REUTRES

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat gempa kedua yang bisa dirasakan sepanjang hari ini, Minggu 25 Oktober 2020. Gempa itu terjadi 19 kilometer sebelah utara Palu, Sulawesi Tengah, dengan kekuatan Magnitudo 3,6.

BMKG mencatat dalam situs webnya kalau gempa itu terjadi pada pukul 21.25 WIB. Sumbernya terdeteksi berada di darat pada kedalaman 10 kilometer atau tergolong dangkal. Adapun dampak getarannya bisa dirasakan di Kota Palu dengan intensitas III Skala MMI.

Getaran pada skala itu diilustrasikan dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.

Sebelumnya, gempa hari ini juga terjadi di laut 90 kilometer sebelah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Gempa itu berkekuatan 5,9 Magnitudo dari kedalaman 10 kilometer.

2. Dua Dosen Meninggal, Kampus Universitas Tanjungpura Perpanjang WFH

Kampus Universitas Tanjungpura Pontianak (ANTARA/Dedi) Pontianak

Dua dosen di dua fakultas berbeda di Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal pada Minggu 25 Oktober 2020. "Kami keluarga besar Universitas Tanjungpura sedang berduka," kata Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Minggu malam.

Garuda Wiko belum bisa memastikan apakah kematian dua dosen itu, Idham dari Fakultas Kehutanan dan Sugito dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, terkait penyakit infeksi virus corona 2019 atau Covid-19. Dia menyatakan masih menunggu informasi tentang itu.

Meski begitu dia menetapkan perpanjangan masa penutupan kampus dan pengalihan aktivitas bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Penutupan ini lebih luas daripada September lalu saat kampus ini hanya menutup sementara aktivitas di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis setelah mendapati satu dosen positif Covid-19.

Menurut jadwal semula, WFH di seluruh fakultas sudah berakhir Jumat lalu dan kampus dibuka kembali hari ini, Senin 26 Oktober 2020. Tapi edaran baru dibuat Garuda yang isinya perpanjangan penutupan sementara dan WFH sampai 30 Oktober 2020.

3. Amerika Kini Tinggal Berharap pada Terapi dan Vaksin Covid-19

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

Hampir delapan bulan setelah Gedung Putih pertama kali mengumumkan akan beralih dari upaya penahanan ke mitigasi untuk menghentikan penyebaran epidemi Covid-19, pemerintah AS sekarang menggantungkan harapannya pada vaksin untuk menginokulasi populasi dan terapi untuk mengobati penyakit tersebut.

Beberapa bulan setelah mengumumkan akan bekerja sama dengan raksasa teknologi Apple dan Google pada aplikasi pelacakan kontak dan memulai upaya pengujian luas secara nasional dengan farmasi nasional terbesar, pemerintah tampaknya menyerah pada upaya nasional untuk menghentikan penyebaran epidemi Covid-19.

Dalam wawancara dengan Kepala Staf Gedung Putih Jake Tapper CNN, Mark Meadows mengatakan bahwa AS "tidak akan mengendalikan pandemi ... Kami akan mengontrol fakta bahwa kami mendapatkan vaksin, terapi, dan mitigasi lainnya," sebagaimana dikutip Techcrunch, Senin, 26 Oktober 2020.

Pengakuan tersebut adalah respons terhadap tanggapan federal yang bisa memberlakukan kembali isolasi untuk menghentikan penyebaran Covid-19, atau pengujian nasional dan pelacakan kontak dan tindakan mitigasi lainnya.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

6 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

15 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

2 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

2 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya