Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, BPPTKG Beberkan Indikasinya

Kamis, 5 November 2020 16:28 WIB

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Yogyakarta memantau puncak Gunung Merapi dari pos pantau Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Pascaletusan pada pukul 09.10 WIB dengan tinggi kolom tiga ribu meter, TRC BPBD Yogyakarta bersama warga melakukan pemantauan langsung agar masyarakat merasa aman jika terjadi letusan susulan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Status Gunung Merapi naik dari level Waspada menjadi Siaga atau level III, Kamis 5 November 2020. Perubahan status atas gunung api aktif itu diputuskan setelah data kegempaan vulkanik sepanjang Oktober lalu hingga kini menunjukkan kenaikan yang signifikan.

"Sejak Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, Kamis.

Dalam keterangan resminya, BPPTKG Yogyakarta menyebut pasca erupsi besar 2010, Gunung Merapi kembali mengalami erupsi magmatis pada 11 Agustus 2018 dan terus terjadi sampai September 2019. Seiring dengan berhentinya ekstrusi magma, Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam dan rangkaian letusan eksplosif hingga 21 Juni 2020.

Sejak itu, BPPTKG Yogyakarta menyampaikan, "Aktivitas vulkanik terus meningkat hingga saat ini."

Data hasil pemantauan aktivitas vulkanik, setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal (VB) dan gempa fase banyak (MP, multiphase) mulai meningkat. Sebagai perbandingan, pada Mei 2020 gempa VA dan VB nihil dan gempa MP terjadi 174 kali. Sedang pada Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali.

Advertising
Advertising

Data BPPTKG juga menyebutkan terjadi pemendekan jarak baseline EDM (electronic distance Measurement) sektor Barat Laut Babadan-RB1, yang disingkat EDM Babadan, sebesar 4 sentimeter sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020. Setelah itu pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 milimeter per hari sampai September 2020.

BPPTKG mencatat pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 272 kali per hari, gempa guguran (RF) 57 kali per hari, gempa embusan (DG) 64 kali per hari. Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 sentimeter per hari. Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ.

"Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010," kata Hanik.

Berdasarkan metoda foto udara menggunakan drone per 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru di dalam kawah Gunung Merapi. Namun sampai saat ini, Hanik mengatakan, kegempaan dan deformasi atau penggembungan tubuh gunung masih terus meningkat.

"Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif. Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," kata dia.

Dari data-data itu, BPPTKG menyimpulkan aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk dan memutuskan mengubah status Gunung Merapi. Kenaikan level dari Waspada (level II) menjadi Siaga (III) itu berlaku mulai hari ini Kamis 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Baca juga:
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Pencari Rumput Diberi Pelatihan Mitigasi

Badiman, pelaku wisata di wilayah Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, tak senang dengan keputusan BPPTKG. Sebabnya, pariwisata di lereng Merapi yang dinilainsepi sejak pandemi Covid-19 sudah mulai menggeliat kembali.

"Sekarang sudah mulai ramai tapi jika status Gunung Merapi naik, kami pelaku wisata khawatir sepi lagi," kata dia.


Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

7 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

7 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

23 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya