Cegah Bunuh Diri, Tim Dosen Unpad Luncurkan Aplikasi De-Stres

Minggu, 22 November 2020 05:59 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen lintas jurusan Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat aplikasi De-Stres. Perangkat lunak itu memuat dua fitur utama untuk mengukur tingkat stres dan depresi, tapi ditujukan hanya untuk penggunanya yang berusia lebih dari 17 tahun.

Penggagas aplikasi De-Stres adalah Irma Melyani Puspitasari, dosen Farmakoterapi Gangguan Syaraf dan Psikiatri di Fakultas Farmasi. Dia menggandeng koleganya Rano K. Sinuraya dan Witriani dari Fakultas Psikologi untuk mengembangkan aplikasi tersebut.

Baca juga:
Dosen, Staf, dan kini Rektor Unila Positif Covid-19

Irma mengungkap latar belakang pembuatan aplikasi itu terkait kondisi mahasiswa yang dinilainya merupakan kelompok rentan mengalami masalah dan gangguan mental. Tidak hanya berpengaruh kepada prestasi akademik, masalah yang datang juga berakibat pada penurunan kondisi fisik, "dan bahkan tidak jarang berujung pada bunuh diri,” katanya.

Lewat keterangan tertulis, Sabtu, 21 November 2020, Irma menerangkan, banyak mahasiswa ataupun masyarakat yang tidak terdeteksi memiliki gangguan kesehatan mental. Hal ini yang menyebabkan banyak kasus bunuh diri diakibatkan stres yang berujung pada depresi.

Advertising
Advertising

Menurut Irma, masyarakat umum bisa menggunakan De-Stres berulang kali secara berkala, untuk mengukur sendiri tingkat stres maupun depresi yang dialami. Idealnya. Irma menambahkan, aplikasi yang dikembangkan sejak 2019 itu bisa digunakan sebulan sekali.

"Hasil pengukuran berfungsi untuk mencegah stres yang berkepanjangan hingga dapat menimbulkan depresi," katanya.

Jawaban dari seluruh pertanyaan akan menunjukkan apakah tingkat stres pengguna aplikasi dalam taraf ringan, sedang, atau berat. Pada kondisi yang berat, aplikasi akan menyarankan pengguna untuk mengatasi masalahnya.

"Sarannya mulai dari dorongan untuk menceritakan masalah ke orang yang dipercaya hingga mendatangi psikolog atau psikiater."

Aplikasi De-Stres bisa diunduh gratis bagi pengguna smartphone bersistem operasi Android di Google Store. Dalam keterangannya, aplikasi itu merupakan bagian dari penelitian kesehatan jiwa dan telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran.

Penelitian itu bertujuan untuk mengembangkan aplikasi alat ukur tingkat stres dan kesehatan jiwa berbasis Android dan IOS. Keikutsertaan pengguna aplikasi dalam riset itu bersifat sukarela. Mereka hanya diwajibkan mengisi formulir mengenai data diri sebelum masuk ke pengukuran stres atau depresi.

Baca juga:
Unpad, Undip dan Unhas Bentuk Konsorsium Merdeka ala Meneri Nadiem

Alat ukur stres yang digunakan yaitu Perceived Stress Scale dengan 10 pertanyaan. Adapun pengukur depresinya memakai alat kuisioner metode Beck Depression Inventory.

Berita terkait

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

7 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

9 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

11 jam lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

14 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

17 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

19 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

20 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

23 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

1 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya