Maradona Kena Serangan Jantung, Studi Ungkap Khasiat Cabai pada Jantung

Kamis, 26 November 2020 09:33 WIB

Seorang wanita menangis saat mengenang kematian legenda Argentina Diego Maradona di depan stadion Diego Armando Maradona di Buenos Aires, Argentina, 25 November 2020. Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya pada usia 60 tahun. REUTERS/Martin Villar

TEMPO.CO, Jakarta - Pesepak bola Diego Maradona meninggal pada Rabu, 25 November 2020. Menurut koran berita Argentina, Clarin, Maradona, yang membawa Argentina meraih Piala Dunia 1986, meninggal karena serangan jantung.

Belajar dari penyakit yang diderita Maradona ini, ternyata ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa cabai memiliki khasiat dalam menyelamatkan jiwa dari serangan jantung.

Studi itu dilakukan oleh Marialaura Bonaccio dari Maastricht University di Belanda, Giovanni de Gaetano dari IRCCS Italia Neuromed dan Licia Iacoviello dari University of Insubria, Italia.

Mereka mengamati pola makan hampir 23.000 orang dewasa yang tinggal di wilayah Molise, Italia Selatan, selama periode delapan tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang makan cabai teratur, empat kali atau lebih dalam seminggu, 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat serangan jantung, dan lebih dari 50 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena stroke.

Dikutip EcoWatch, Desember 2019 lalu, efek perlindungan dari cabai melampaui penyakit kardiovaskular. Studi tersebut menemukan bahwa pemakan cabai biasa 23 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena alasan apa pun.

Advertising
Advertising

“Kekuatan hubungan antara cabai dan risiko kematian akibat kardiovaskular cukup kuat, tapi juga penurunan risiko terhadap risiko kematian total sebenarnya mengejutkan,” kata para peneliti seperti dilaporkan Newsweek.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology, fokus pada Italia karena cabai adalah bagian umum dari makanan tradisional Mediterania. Makanan di wilayah itu didominasi oleh buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan yang bergantung pada zaitun—minyak yang dijadikan sumber lemak utamanya.

Oleh karena itu, pengamatan yang dilakukan membantu para ilmuwan mempelajari hubungan yang dilaporkan antara capsaicin, kompenen aktif cabai, dan kesehatan yang baik. “Ini juga cara untuk memverifikasi tradisi makanan Italia yang memuji manfaat paprika,” kata Iacoviello.

Iacoviello menjelaskan, seperti yang telah diamati di Cina dan di Amerika Serikat, dia tahu bahwa berbagai tanaman spesies capsicum, meskipun dikonsumsi dengan cara berbeda di seluruh dunia, dapat memberikan tindakan perlindungan terhadap kesehatan manusia.

Menariknya, para peneliti menemukan bahwa partisipan yang makan cabai cenderung tidak meninggal meski mereka tidak mengikuti diet Mediterania lainnya, yang umumnya dianggap sehat. "Seseorang dapat mengikuti diet Mediterania yang sehat, orang lain dapat makan kurang sehat, tapi bagi mereka semua cabai memiliki efek perlindungan," ujar Bonaccio kepada CNN.

Namun, karena merupakan studi observasional, maka penelitian tersebut juga tidak dapat membuktikan bahwa cabai ternyata bertanggung jawab atas penurunan risiko kematian.

Ian Johnson, seorang peneliti nutrisi di Quadram Institute Bioscience di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, jenis hubungan ini menunjukkan bahwa cabai mungkin hanya penanda untuk beberapa faktor makanan atau gaya hidup lain yang belum diperhitungkan.

“Tetapi, sejujurnya, jenis ketidakpastian ini biasanya muncul dalam penelitian epidemiologi, dan penulis mengakui hal ini,” tutur Johnson.

Sementara Duane Mellor, ahli diet di Fakultas Kedokteran Aston Inggris yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan ada kemungkinan orang yang makan cabai lebih cenderung menambahkan bumbu dan rempah ke masakan mereka, dan karena itu lebih cenderung makan makanan sehat seperti sayuran umumnya.

ECOWATCH | NEWSWEEK | CNN | JOURNAL OF AMERICAN COLLEGE OF CARDIOLOGY

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

3 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

11 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

19 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

25 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

32 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

33 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

33 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya