Benih Dikumpulkan dari Alam, Ini Tahap dan Teknik Budidaya Lobster

Selasa, 1 Desember 2020 19:03 WIB

Ilustrasi lobster. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Balai Bio Industri Laut (BBIL) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sigit Anggoro Putro Dwiono mengungkap bagaimana budidaya lobster selama ini dilakukan. Lobster, jenis hewan yang merayap di dasar laut ini, menjadi pemberitaan hangat setelah kebijakan ekspor benihnya akhirnya menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo--kini telah mundur--dengan kasus korupsi.

Putro menjelaskan bahwa untuk bisa melakukan budidaya lobster harus memperhatikan beberapa hal mulai dari tahapan, sarana prasarana, sampai dengan teknik yang digunakan. Termasuk dalam tahapan adalah pembenihan yang mencakup penyediaan induk, perangsangan pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga menghasilkan juvenil atau lobster remaja.

Baca juga:
LIPI Beberkan 7 Jenis Lobster di Indonesia, Termahal Rp 1,5 Juta per Kilogram

"Kemudian ada pembesaran, pemeliharaan benih hingga mencapai ukuran konsumsi, berlanjut ke pemanenan hasil, pengumpulan organisme hasil pembesaran untuk dikonsumsi,” ujar dia, dalam Sapa Media bertema ‘Memahami Potensi Lobster dari Perspektif Kelautan dan Sosial’ yang digelar virtual, Senin 30 November 2020.

Untuk sarananya, yang di darat, biasanya menggunakan bak-bak beton, bak fiberglass, atau bak terpal. Sedangkan yang di laut menggunakan rakit bambu, kayu atau HDPE, dengan ukuran mulai dari 2x2 meter sampai 4x4 meter atau lebih.

Advertising
Advertising

Selain itu ditambah dengan wadah kurungan yang terbuat dari jaring berbentuk persegi empat atau bulat. Dengan mata jaring berukuran 3, 6, hingga 12 mm atau lebih, dan dapat dipasang dekat permukaan atau di kedalaman.

Teknik pembenihan, kata Putro, ada dua macam. Pertama, pembenihan lobster karang (spiny lobster). Menurutnya, teknik ini belum dapat dilakukan di Indonesia. Sedang di dunia, beberapa lembaga penelitian sudah mampu memproduksi benih lobster karang tapi dalam jumlah sangat terbatas, dan belum ekonomis.

“Hal ini tidak terlepas dari biologi lobster karang yang memiliki masa larva yang sangat lama,” kata Putro.

Benih lobster. Foto: LIPI

Teknik kedua adalah pembenihan di alam, masa larva yang panjang dikompensasi oleh fekunditas yang sangat tinggi. Hasil penelitian di India menunjukkan bahwa jumlah telur dari lobster sangat banyak dan beberapa induk mampu memijah—melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan—kembali dalam tahun yang sama.

Baca juga:
Ada Dart Vader Isopod Raksasa di Laut Dalam Selatan Jawa

“Oleh karena itu, benih untuk budidaya masih diperoleh dari pengumpulan di alam dengan menggunakan berbagai alat pengumpul benih lobster, baik yang masih bening maupun yang sudah mulai berwarna atau remaja,” kata dia.

<!--more-->

Kemudian untuk tahapan pendederan, Putro berujar, saat ditangkap, lobster masih belum berwarna sehingga sering disebut sebagai benih bening lobster (bbl) alias benur. Beberapa lama kemudian, kulit bbl mulai mengeras dan berwarna. Pendedaran dilakukan menggunakan kurungan bermata 1 mm dengan kedalaman 70-100 cm.

Kepadatan tebar 50-100 ekor/m2 dengan pakan ikan cacah. Rumput laut Gracilaria bisa ditambahkan sebagai pelindung benih lobster. Dalam waktu 3 bulan benih akan mencapai ukuran 5-10 gram dengan kelangsungan hidup 60-90 persen.

Baca juga:
Peneliti LIPI: Potensi Lobster Indonesia 20 Miliar Ekor Setahun

“Pembesaran dilakukan menggunakan jaring berukuran 3x3 meter bermata 6 mm atau 12 mm dengan kedalaman 200-300 cm. Kepadatan tebar 10-50 ekor/m2 dengan pakan ikan yang dipotong-potong,” ujar Putro.

Seiring dengan pertambahan ukuran, kata dia, lobster dipilah sesuai ukuran untuk mengurangi kanibalisme dan kepadatan dikurangi. Pada umumnya kepadatan lobster ukuran 200 gram adalah 5 ekor/m2, sedangkan lobster ukuran 500 gram adalah 2 ekor/m2.

Dari segi pakan, di India, lobster memakan kepiting dan udang, kerang, rumput laut, ganggang, dan ekhinordermata (Alka, 2016). Sedangkan di Iran memakan kerang, kepiting, siput, teritip, cacing, ikan, ekhinodermata dan ascidian (Mashaii et al., 2011). “Ada berbagai jenis biota yang dapat digunakan sebagai pakan lobster,” kata Putro.

Sedangkan pemanenan, lobster untuk dijual dapat dilakukan secara parsial atau total. Panen parsial dilakukan terhadap lobster yang sudah sesuai untuk diperdagangkan, sementara lobster yang masih kecil tetap dipelihara hingga mencapai ukuran komersial.

Lobster tangkapan nelayan Kampung Goras, Fakfak, Papua. Foto: Hari Suroto

Ukuran komersial untuk lobster pasir adalah 200 gram yang dicapai setelah kurang lebih 6 bulan pemeliharaan. Untuk Lobster mutiara--primadona jenis lobster di Indonesia--ukuran komersial adalah 350 gram yang dicapai setelah kurang lebih 8 bulan pemeliharaan.

Baca juga:
Tips Pilih dan Pelihara Ikan Cupang dari Dosen IPB University

“Dari sebuah kurungan berukuran 3x3x30 meter, menurut penelitian dari Priyambodo & Suastika 2010, pada umumnya dapat dipanen lobster sebanyak 50 kilogram per tahun,” kata peneliti LIPI ini.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

3 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

3 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

4 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

8 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

9 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

10 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

18 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya