Petani Keluhkan Hama Tikus, Bupati Gianyar Lepas Burung Hantu

Reporter

Antara

Sabtu, 5 Desember 2020 15:38 WIB

Bupati Gianyar I Made Mahayastra melepas burung hantu yang ditujukan untuk pengendalian hama tikus di areal pertanian di daerah itu. (Dok Humas)

TEMPO.CO, Gianyar - Bupati Gianyar I Made Mahayastra melepas delapan burung hantu untuk pengendalian populasi tikus di daerahnya. Mahayastra menjawab keluhan petani bahwa tikus telah menjadi musuh terbesar mereka di sawah dan menyerang tanaman padi.

Dia menyediakan burung hantu di alam karena menganggap cara paling aman dan bisa dilakukan untuk mengendalikan hama tikus adalah dengan menjalankan kembali rantai makanan. "Setelah saya pelajari ternyata burung hantu jenis Tito Alba mampu memangsa 20 ekor tikus per hari,” ujarnya saat melepas empat burung hantu di Kawasan Subak Taro Kelod, Tegallalang, Jumat 4 Desember 2020.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan Dinas Komunikasi dan Informatika Gianyar, Bupati Mahayastra menekankan pentingnya menjaga lingkungan dalam arti yang luas seperti tanaman, saluran air, dan satwa. Menurutnya, jika satu saja cara untuk merawat alam dengan menjaga keseimbangannya.

"Karena jika tidak seimbang, maka hama akan berkembang dan tentunya untuk membasmi hama akan dipergunakan alat yang sifatnya kimia dan modern yang akan semakin merusak alam," kata dia.

Mahayastra berpesan jangan ada yang memburu burung hantu yang telah dilepaskannya itu. Burung Hantu jenis Tito Alba yang dilepas di Subak Taro Kelod berjenis kelamin jantan dan betina masing masing 2 ekor.

Advertising
Advertising

Mahayastra juga melepas 2 ekor di Subak Tegalampit dan 2 ekor di Subak Tempekan Delod Sema Payangan. Dengan harapan burung dapat memangsa tikus serta berkembang biak untuk menjaga siklus rantai makanan.

“Kalau ini bisa dikembangkan saya yakin siklus rantai makanan akan terjaga, tidak sampai tikus menggerogoti pertanian. Walaupun ada, dalam toleransi wajar,” katanya menambahkan.

Baca juga:
Survei Awali Program Restorasi Terumbu Karang Terbesar di Indonesia

Saat ini Kabupaten Gianyar menjadi penghasil beras nomor 2 di Bali. Gianyar, kata bupatinya, terus berkomitmen menjaga lahan pertanian yang ada saat ini seluas 9-11 ribu hektare. Gianyar mampu berkontribusi terhadap ketahanan pangan Bali dengan menyumbang 40 ribu ton gabah.

Pariwisata Gianyar juga berbasis adat dan pertanian. Artinya dengan menjaga keseimbangan alam beserta isinya, "Kita mampu meningkatkan produktivitas sektor pertanian disamping sebagai penopang keberlangsungan sektor pariwisata sabagai sumber pendapatan asli daerah."

Berita terkait

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

2 jam lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

6 jam lalu

Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

7 jam lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

10 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

22 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

1 hari lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

2 hari lalu

Aryaduta Bali Menciptakan Pengalaman Revitalize & Rejoice untuk Kesehatan dan Kegembiraan

Acara semacam ini merefleksikan komitmen Aryaduta Bali dalam mempromosikan kesehatan dan kebahagiaan di dalam komunitas.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

4 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya