Evaluasi Data 2 Pekan, Status Gunung Semeru Tetap Waspada

Reporter

Antara

Rabu, 16 Desember 2020 22:38 WIB

Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik terpantau dari Tumpang, Malang, Jawa Timur, Selasa, 1 Desember 2020. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau warga yang berada di radius 10 kilometer untuk waspada dan tetap berada di pengungsian dikarenakan aktivitas Semeru masih fluktuatif. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengatakan status Gunung Semeru tetap pada Level II atau Waspada berdasarkan hasil evaluasi selama sepekan. Data kegempaan masih fluktuatif dan awan panas guguran masih teramati dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu (3.676 m dpl).

Berdasarkan hasil evaluasi terbaru itu, masyarakat tetap diimbau tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak empat kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara. Pun dengan mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Baca juga:
Erupsi Bareng, Aktivitas Gunung Ile, Merapi dan Semeru Tak Saling Terkait

"PVMBG juga merekomendasikan agar masyarakat juga mewaspadai potensi luncuran awan panas di sepanjang aliran Besuk Kobokan," ujar Kasbani dalam siaran pers, Rabu 16 Desember 2020.

Selama periode evaluasi, katanya, teramati aktivitas guguran lava pijar dengan jarak luncur 400-700 meter arah Besuk Kobokan. Kolom asap letusan teramati dengan ketinggian 200-500 meter warna asap putih tebal condong ke arah utara.

Advertising
Advertising

Berdasarkan pengamatan instrumental, jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 8 hingga 15 Desember 2020 didominasi oleh gempa guguran, gempa Letusan, dan gempa embusan. Gempa-gempa vulkanik (Gempa Vulkanik Dalam, Vulkanik Dangkal, dan Tremor) terekam dengan jumlah rendah.

Kasbani mengatakan setelah kejadian awan panas guguran pada 1 Desember 2020, secara visual menunjukkan adanya penurunan jumlah kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar antara 400-700 meter arah Besuk Kobokan. Sedangkan awan panas guguran masih teramati sebanyak 2 kejadian.

"Kegempaan masih berfluktuatif, didominasi oleh gempa-gempa permukaan. Jumlah kejadian gempa guguran, gempa letusan, dan gempa embusan dalam periode itu masih tinggi yang mengindikasikan pergerakan magma ke permukaan masih terjadi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani, menjelaskan status Gunung Semeru dapat dinaikkan menjadi Siaga atau Level III apabila memenuhi kriteria bahwa hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Baca juga:
Gunung Slamet Pernah 7 Kali Letuskan Awan Panas

"Pada Status Siaga, ancaman bahaya erupsi bisa meluas, namun tidak mengancam permukiman penduduk dengan luas daerah ancaman berbeda-beda untuk setiap gunung api," ujarnya.

Berita terkait

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

15 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

6 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Sempat Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka Hari ini

6 hari lalu

Sempat Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka Hari ini

Sebelumnya Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado ditutup sejak erupsi 16 April. Abu vulkanik erupsi Gunung Ruang mengganggu penerbangan.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

6 hari lalu

Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ruang dari Awas Menjadi Siaga

Penurunan status tersebut seiring dengan menurunnya aktivitas gempa vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

6 hari lalu

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

6 hari lalu

Evakuasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Terus Dilakukan, Letusan Masih Terjadi

Erupsi Gunung Ruang masih terjadi secara berkala dan menyemburkan abu vulkanik yang dapat berisiko bagi kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

8 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

8 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

8 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya