Sesar Besar Sumatera Bergerak, Rentetan Gempa Darat Muncul di Curup Bengkulu

Kamis, 17 Desember 2020 15:51 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat rentetan gempa tektonik sejak Rabu malam, 16 Desember 2020 di Bengkulu.

Gempa terkuat tercatat bermagnitudo 4,2 mengguncang wilayah Curup, Rejang Lebong, Bengkulu dan sekitarnya, pada Kamis pukul 09.17.55 WIB.

“Bisa jadi aktivitas gempa ini masih akan berlanjut, untuk itu masyarakat diimbau waspada,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Pusat sumber atau episenter gempa bermagnitudo 4,2 itu pada koordinat 3.41 LS dan 102.55 BT. “Tepatnya di darat pada jarak 7 kilometer arah timur laut Rejanglebong,” ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis. Dengan kedalaman sumber 3 kilometer, gempa tergolong dangkal.

Dampak gempa berupa guncangan terasa cukup kuat di wilayah Curup dengan skala intensitas III - IV MMI. Getaran gempa terasa seperti truk yang berlalu hingga bisa membuat gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Advertising
Advertising

Lindu seketika itu sontak mengejutkan warga hingga banyak yang berlarian ke luar rumah. Sementara di Kepahiang guncangan dirasakan dalam intensitas II MMI. Guncangan gempa dirasakan beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Daryono, rentetan gempa ini dimulai sejak Rabu malam pukul 23.19.16 WIB. Lindu bermagnitudo 3,0 muncul dari kedalaman 3 kilometer. “Sejak itu rentetan gempa terus terjadi dan enam gempa di antaranya dilaporkan guncangannya dirasakan warga,” katanya.

Hingga menjelang tengah hari Kamis total tercatat sebanyak 10 kali gempa. Lindu pada pukul 11.20.50 WIB bermagnitudo 3,3.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). “Dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra tepatnya pada Segmen Ketaun,” ujar Daryono.

Sesar ini memiliki magnitudo tertarget 7,3 dengan laju geser 12 milimeter per tahun. Jalur sesar ini di sebelah timur Curup, ke utara melalui Muba, hingga Muaraaman.

Dari catatan riwayat gempa, wilayah tersebut sering terjadi gempa kuat dan merusak bangunan warga akibat aktivitas sesar aktif. Setidaknya sudah terjadi empat kali gempa kuat dan merusak hingga menimbulkan korban jiwa.

Kejadian pertama pada 15 Desember 1979 dengan magnitudo 6,0 hingga merusak 3.600 rumah dan 4 orang meninggal dunia. Kemudian gempa 15 Mei 1997 dengan magnitudo 5,0 merusak 65 rumah.

Selanjutnya pada 28 Oktober 2014, gempa bermagnitudo 3,6 merusak 12 rumah dan 2 tempat ibadah. Sementara pada 15 - 20 Oktober 2017 terjadi rentetan delapan kali gempa kecil bermagnitudo antara 2,5 hingga 3,5 yang menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan.

Aktivitas sesar aktif, menurut Daryono, patut diwaspadai. Gempa berkekuatan kecil kurang dari magnitudo 5,0 bisa merusak jika muncul dari kedalaman dangkal. Kualitas bangunan bermutu rendah atau tidak mengacu aturan bangunan tahan gempa berisiko rusak dan membahayakan penghuni rumah.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

2 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

10 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

17 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

20 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

23 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

1 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya