Anugerah UGM 2020 untuk Inventor GeNose dan Kepala BMKG

Reporter

Antara

Minggu, 20 Desember 2020 04:59 WIB

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock

TEMPO.CO, Yogyakarta - Profesor bidang fisika di Fakultas MIPA, Kuwat Triyono, mendapat penghargaan Anugerah Universitas Gadjah Mada (UGM) 2020. Kuwat adalah inventor yang mengembangkan 'GeNose', alat deteksi Covid-19 yang tidak invasif yakni lewat embusan napas.

Penghargaan diberikan oleh Rektor UGM, Panut Mulyono, pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-71 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu 19 Desember 2020. Penghargaan serupa turut diberikan kepada Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Baca juga:
Sedikit Kampus di Yogya Diyakini Mampu Kuliah Tatap Muka Tahun Depan

Dalam pernyataan yang dibacakan, Panut mengungkapkan kalau kedua figur dinilai berjasa besar saat menjalankan tugas pengabdian sehingga layak mendapatkan penghargaan dari UGM. "Atas jasa luar biasa di bidang kebudayaan, kebangsaan, kenegarawanan, kemanusiaan, dan atau kemasyarakatan dalam praktik intelektual dan atau sosial," kata Sekretaris Rektor UGM Gugup Kismono.

Kuwat Triyono mengaku senang sekaligus bangga menerima penghargaan Anugerah UGM 2020. Dia berharap ke depan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi masyarakat dan kemanusiaan.

"Alhamdulillah, saya bersyukur, mewakili tim peneliti yang bersama-sama melakukan terobosan dalam rangka berkontribusi menyelesaikan masalah bangsa di saat pandemi Covid-19," kata dia.

Advertising
Advertising

Inventor GeNose, Kuwat Triyono, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerima Anugerah UGM 2020 pada peringatan Dies Natalis Ke-71 UGM di Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta, Sabtu 19 Desember 2020. (ANTARA/HO/UGM)


Kuwat Triyono merupakan dosen di Departemen Fisika FMIPA UGM sekaligus peneliti di Institute of Halal Industry and System (IHIS) UGM. Ia menekuni kajian fisika material dan instrumentasi sejak 2008.

Mesin GeNose. dok.UGM

Berbagai produk inovasi yang pernah dihasilkan seperti masker anti polusi asap dan bakteri berbahan nanofiber; hidung elektronik untuk deteksi cepat kontaminasi zat berbahaya dalam makanan, kadaluwarsa produk makanan, serta kehalalan produk; dan lidah elektronik untuk otentikasi halal, deteksi keaslian dan kualitas produk secara cepat, akurat, dan portabel.

Terbaru adalah GeNose alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas. Dari hasil uji klinis awal yang telah dilakukan, alat ini mampu mendeteksi Covid-19 dalam tubuh manusia dalam waktu cepat, kurang dari dua menit. Tingkat akurasinya dibandingkan hasil swab test PCR mencapai 97 persen.

Pada akhir November lalu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengungkapkan tahap dua uji klinis GeNose sedang dilakukan melibatkan 10 rumah sakit dengan target lebih dari 1.600 pasien atau sampel. Diharapkannya, pada Desember ini, setelah tahap uji klinis kedua selesai, alat pengendus Covid-19 ini sudah bisa didistribusikan untuk keperluan masyarakat.

Baca juga:
Penelitian Obat Tukak Lambung, Propolis Tak Seampuh yang Dikira

Dalam pernyataannya yang terbaru, pada Jumat lalu, Menristek Bambang menuturkan saat ini UGM sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi. "Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," katanya.

Berita terkait

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Beda Sikap Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Wacana penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo perlu kajian ilmiah.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

5 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

8 jam lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

12 jam lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

16 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

17 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

18 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

19 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya