Badan Litbang Pertanian Tambah 4 Profesor Riset, Total 150

Reporter

Antara

Selasa, 22 Desember 2020 13:06 WIB

Keempat profesor riset Kementerian Pertanian berfoto bersama usai pengukuhan di Balai Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Balitbangbun) Kementerian Pertanian, di Kota Bogor, Senin 21 Desember 2020. Total kementerian itu kini memiliki 150 profesor riset. ANTARA/Riza Harahap

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menambah jumlah profesor riset yang dimilikinya hingga kini menjadi 150 orang. Sebanyak empat yang terbaru menjalani sidang pengukuhan secara virtual dari Auditorium Puslitbang Perkebunan Kementerian Pertanian, di Kota Bogor, Senin 21 Desember 2020.

Keempat profesor riset yang dikukuhkan adalah, pertama, profesor riset bidang ekonomi pertanian, yakni Erwidodo. Dia menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Reorientasi Arah dan Strategi Menuju Ketahanan Pangan Berkemandirian dan Berdaya Saing di Era Pasar Global".

Baca juga:
Kontroversial, Kalung Anti-Corona Gencar Ditawarkan ke Daerah-daerah

Kedua, profesor riset bidang pemuliaan dan genetika tanaman yakni Muhammad Sabran. Orasi ilmiahnya bertajuk "Digitalisasi untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetika Tanaman".

Dua lainnya adalah profesor riset bidang ilmu tanah, agroklimatologi, dan hidrologi yakni, Mukhlis, dan profesor riset bidang budidaya tanaman Djayadi. Orasi ilmiah yang disampaikan Mukhlis bertajuk "Inovasi Teknologi Pupuk Hayati Mendukung Pengembangan Lahan Rawa Sebagai Lumbung Pangan".

Advertising
Advertising

Sedang milik Djayadi berjudul "Inovasi Teknologi Budaya Terpadu untuk Peningkatan Daya Saing dan Keberlanjutan Usaha Tani Tembakau".

Hadir pada sidang tersebut antara lain, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta para pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian. Adapun pengukuhan dilakukan oleh Keepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) L.T. Handoko.

Tangkapan layar melalui siaran TV Parlemen saat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan Kalung Eucalyptus saat rapat bersama dengan Komisi IV DPR-RI, Selasa 7 Juli 2020. TEMPO/EKO WAHYUDI

"Dengan adanya tambahan profesor riset, maka Badan Litbang Pertanian akan semakin kuat lagi melakukan riset-riset pertanian untuk mencari inovasi baru," kata Menteri Syahrul Yasin Limpo.

Menteri Pertanian juga menyatakan, ilmu yang dimiliki profesor riset yang baru dikukuhkan itu adalah adalah ilmu yang ditunggu oleh masyarakat untuk diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat. "Selamat, mari kita jalan bersama," kata dia.

Berita terkait

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

3 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

11 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

19 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

3 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

4 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

5 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

5 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

7 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya